Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara (Inapgoc) bakal menyelesaikan sarana pendukung Asian Para Games 2018 pada 25 September mendatang. Kesiapan fasilitas harus selesai pekan ini karena kontingen peserta dari Bahrain tiba empat hari berselang.
"Persiapan kami sudah mencapai 96,84 persen. Hanya kehadiran atlet dan ofisial yang belum terlihat. Fase terakhir adalah penambahan sarana fisik yang bersifat harian. Itu akan kami selesaikan mendekati penyelenggaraan," kata Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari, dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Penyelesaian pengerjaan fisik itu, menurut Okto, seperti penyelesaian arena menembak di lapangan tembak Senayan. Okto mengatakan, kesiapan sarana fisik penyelenggaraan harus dilakukan karena masih ada berbagai kegiatan lain.
"Kami masih akan menggelar pawai obor Asian Para Games di Pangkal Pinang pada 26 September dan pawai obor di Jakarta pada 30 September," kata Okto.
Euforia masyarakat Indonesia terkait penyelenggaraan Asian Games, lanjut Okto, akan tetap dipertahankan dalam Asian Para Games sebagai modal penyelenggaraan pesta olahraga disabilitas terbesar kedua di dunia itu.
Target Pemerintah
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang turut menghadiri Parade Momo di kawasan Monas mengatakan atlet-atlet Indonesia dari lima cabang olahraga Asian Para Games telah berlatih di Jakarta sejak pertengahan September sebagai bentuk adaptasi terhadap cuaca dan lapangan.
"Kami menargetkan 16 medali emas dan menembus peringkat tujuh Asia. Itu adalah angka rasional karena tekad atlet-atlet disabilitas itu lebih besar dan itu terlihat pada hasil juara umum ASEAN Para Games 2017," kata Menpora.
Pemerintah, ujar Menpora, akan menjanjikan besaran bonus yang sama bagi atlet-atlet difabel Indonesia sebagaimana atlet-atlet peraih medali dalam Asian Games.
Advertisement
Selesai Tepat Waktu
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Arena Inapgoc Budiyono mengatakan kesiapan arena pertandingan secara keseluruhan mencapai 95 persen, termasuk pembenahan peralatan arena menembak di Senayan.
"Saya menargetkan H-2 sebelum penyelenggaraan semua arena, pertandingan dan non-pertandingan, telah selesai," kata Budiyono.
Tantangan utama pengerjaan sarana fisik pendukung arena pertandingan Asian Para Games, menurut Budiyono, meliputi pemasangan ramp dan toilet difabel.
"Tantangan utama kami adalah arena Sentul karena kami hanya punya waktu tujuh jam untuk menyiapkannya. Itu ada kegiatan lain sebelum dapat kami pakai. Kami akan menyiasati dengan mendekatkan semua peralatan ke sana," kata Budiyono.