Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengharapkan peraturan presiden mengenai penunjukan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengerjakan proyek jalan tol trans Sumatra dapat rampung dalam satu hingga dua pekan mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, pengerjaaan proyek ini harus diputuskan apakah menunjuk salah satu BUMN atau kepada pemerintah sendiri. Oleh karena itu, perlu ada perbaikan pada peraturan pemerintah (PP) yang sudah ada.
Di sisi lain Djoko menilai apabila 23 ruas tol Sumatera diserahkan sepenuhnya kepada satu BUMN belum tentu bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan meski pemerintah menyuntikan penyertaan modal negara (PMN) maupun jaminan.
Advertisement
"Kalau 23 ruas jalan tol dikuasai satu BUMN dan terjadi apa-apa di tengah jalan, kami khawatir, tidak ada alternatif yang bisa diambil." terang Djoko.
Dia berharap perpres penugasan BUMN untuk menggarap tol Trans Sumatera bisa rampung satu sampai dua pekan mendatang.
Ia menegaskan, proyek tol Trans Sumatra akan terus berjalan karena proyek tersebut sudah menjadi bagian Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Sudah kami nyatakan kemana-mana dan ini akan jalan terus," kata Djoko.
Ia menambahkan, swasta tidak terlalu berminat dengan proyek tol Trans Sumatra. "Kalau secara ekonomi baik, tapi secara finansial tidak baik, pasti dijual ke swasta tidak laku," ujar Djoko.
Senada dikatakan, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa. Ia mengharapkan pembangunan tol trans Sumatra akan tetap dibangun. Pembangunan tol ini memang mengalami perubahan internal rate of return (IRR) atau balik modal.
Oleh karena itu, Hatta mengharapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat memberikan data kepada Kementerian Keuangan berkaitan dengan risiko-risiko yang dihadapi.
"Kalau mau menunggu terus seperti telur dan ayam. Tidak akan jalan-jalan selamanya tidak akan angkutan meningkat. Cost logistic mahal, tersendat-sendat," ujar Hatta.
Ia mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan empat ruas tol dalam pembangunan tol trans Sumatra itu. Empat ruas itu antara lain tol Medan-Binjai 16,8 KM, tol Pekanbaru-Dumai 135 KM, tol Palembang-Indralaya 22 KM, dan tol Bakauheni-Terbanggi Besar 150 KM.
"Ada empat ruas yang diprioritaskan. Salah satunya Dumai.Secara komersial kurang diminati sebanyak dua kali tender gagal," tutur Hatta.