Liputan6.com, Jakarta Pengamat Transportasi Universitas Gajah Mada, Djoko Stijowarno menilai pembangunan jalur Kereta Trans Sumatera lebih efisien ketimbang pembangunan Jalan tol Trans Sumatera.
Efisiensi dihitung dari biaya pembangunan jalur kereta api lebih murah ketimbang membangun jalan tol lintas Sumatera.
"Kalau rail way per kilo menghabiskan dana Rp 20 miliar per kilo meter (km), kalau tol Rp 120 miliar per km," kata Djoko saat berbicang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).
Keberadaan kereta trans Sumatera dinilai bermanfaat karena mampu menekan biaya pengiriman  barang dari Sumatera.
Menurut dia, saat ini biaya pengiriman barang dari Sumatera sangat mahal akibat sarana infrastruktur jalan yang kurang baik.
"Lebih baik bangun jalan kereta saja, karena lebih efisien. Untuk mengangkut barang, biar biaya logisitik murah masa mengirim jeruk dari Medan ke Jawa biayanya hampir sama jeruk dari China," tuturnya.
Selain itu, manfaat yang diberikan dari jalur kereta trans Sumatera adalah efisiensi waktu. Sebab medan jalur trans Sumatera yang berat waktu  pengiriman barang menjadi lama.
"Itu sarananya tidak ada, angkutan kereta butuh di Sumatera, suapaya pengiriman barang tidak makan waktu lama," pungkasnya.
Sumatera Lebih Baik Punya Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol
Pembangunan jalur Kereta Trans Sumatera lebih efisien ketimbang pembangunan Jalan tol Trans Sumatera.
diperbarui 15 Mar 2014, 17:12 WIBDiterbitkan 15 Mar 2014, 17:12 WIB
Pekerja mengukur permukaan rel yang amblas di kilometer 29+78 Jalur Malang-Surabaya, di Desa Tawangsari, Jatim. Perbaikan ini untuk kelancaran arus mudik menggunakan kereta api.(Antara)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Benarkah Uang Suami Sepenuhnya Milik Istri? Begini Pandangan Islam
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Anom Dwijo Kangko Sukses Meriahkan HUT ke-129 BRI
Wapres Gibran Sapa Jemaat Natal di GBI Solo, Sampaikan Pesan soal Toleransi
Adu Bucin Song Joong Ki versus Hyun Bin, Keluarga Jadi Prioritas Pertama
100 Kata-Kata Cinta Bulshit Bahasa Inggris dan Artinya, Ungkapan Penuh Sindiran
Detik-Detik Kakek 80 Tahun Meninggal dalam KM Gregorius
Rifqi Tersingkir, Wakil Indonesia Habis di Men's World Tennis Championship 2024 Seri Kedua
222 Kata yang Berakhiran IK untuk Referensi Menulis dan Berbahasa
Cara Telkom Bawa UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
Natal 2024: Warga Inggris Kenang Kepergian Anggota Keluarga yang Meninggal Akibat COVID-19
INALUM Catat Rekor Penjualan Tertinggi, Capai 263.195 MT
Lestarikan Warisan Budaya Nusantara, BRI Meriahkan HUT ke-129 dengan Pertunjukan Wayang