Ini Masalah Krusial yang Bikin Defisit Listrik Jawa Bali

PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang menyatakan, defisit listrik area Jawa Bali terjadi karena ada gangguan pembangkit listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mar 2014, 09:42 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2014, 09:42 WIB
Perbaikan jaringan listrik yang rusak akibat gempa di sebuah kawasan kota Tua Kota padang, Sumbar, Jumat (9/10). (ANTARA)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) mengungkapkan, defisit listrik area Jawa Bali disebabkan oleh pembangkit listrik yang tidak berfungsi maksimal.

Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Roxy Swagerino mengatakan, pembangkit tersebut mengalami sejumlah persoalan sehingga tidak memenuhi kebutuhan listrik.

"Ada beberapa pembangkit tidak bisa kerja optimal,  ada yang pemeliharaan rutin, dan ada yang mengalami gangguan," kata Roxy, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Namun, Roxy mengaku belum mendapat informasi, jumlah pembangkit dan pembangkit mana yang mengalami gangguan sehingga memaksa PLN menurunkan beban 74 Mega Watt (MW).

Roxy menambahkan, penurunan beban tersebut hanya sesaat sekitar pukul 20.00 WIB kemarin, 70% wilayah yang diperkirakan  mengalami pemadaman sudah dapat menikmati listrik kembali.

"Sudah hampir normal semuanya, 70 % sudah nyala kembali," tutur Roxy.

 PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang melakukan pemadaman kepada pelanggan yang berada di sebagian wilayah DKI Jakarta dan Tangerang.

Pemutusan arus listrik terpaksa dilakukan sehubungan dengan penghentian sementara aliran listrik akibat defisit daya sistem Jawa Bali.

Wilayah Jakarta dan Tangerang kemarin sore terpaksa harus mengalami penurunan beban sebesar 74 MW mulai pukul 17.00 - 23.00 WIB secara bertahap dan bergantian selama tiga jam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya