Produksi Beras RI Bisa Terpangkas 300 Ribu Ton Akibat El Nino

Kondisi cuaca yang disebut El Nino diprediksiakan mempengaruhi ekonomi Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Apr 2014, 18:19 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2014, 18:19 WIB
Pekerja memanggul beras di sebuah industri pengolahan beras di Kediri, Jawa Timur. Kemarau panjang membuat musim tanam padi mundur.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta Adanya fenomena cuaca skala global yang mempengaruhi kondisi iklim, di mana tingkat curah hujan lebih sedikit atau disebut El Nino nampaknya akan mempengaruhi ekonomi Indonesia.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung mengungkapkan salah satunya berpengaruh pada produksi beras nasional.

"El nino tahun ini kita perkirakan akan lemah, ini akan mempengaruhi produksi padi mencapai 300 ribu ton pada tahun 2014," tutur Juda di Gedung Bank Indonesia, Kamis (3/4/2014).

Dia mengaku prediksi tersebut mengacu pada pengalaman Indonesia, di mana El Nino yang pernah terjadi di tahun 2006 membuat produksi padi menurun sekitar 300 ribu ton.

Bahkan, El nino dengan kekuatan tinggi yang pernah terjadi di tahun 1997, membuat produksi beras anjlok hingga 700 ribu ton.

Kendati demikian, BI memprediksi dampak el nino terhadap inflasi negaraini tidak terlalu besar. "Dampaknya pada inflasi sudah kita hitung sekitar 0,14%-0,23%, itu sudah kita masukkan dalam outlook inflasi 2014 kita 4,5% plus minus 1%," tegas dia.

Untuk itu Juda mengingatkan kepada para pelaku industri pertanian terutama Perum Bulog untuk tetap mengantisipasi meski El Nino tahun ini tidak akan datang kekuatan tinggi.

"Itu kita harus tetap siap-siap terhadap kemungkinan ini, walaupun ini masih prediksi, ini kan ada siklusnya, kemungkinan tahun ini El nino yang lemah," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya