Sejarah Lahirnya TNI 5 Oktober, 79 Tahun Mengabdi pada Negeri

Keberadaan TNI telah mengalami banyak perkembangan sejak dibentuk pertama kali. TNI secara konsisten, efektif, dan efisien menjalankan tugas dan perannya untuk negara.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Okt 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 00:00 WIB
Gladi bersih upacara HUT ke-79 TNI di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Gladi bersih upacara HUT ke-79 TNI di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (Merdeka.com/ Nur Habibie)

Liputan6.com, Yogyakarta - HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati setiap 5 Oktober. Peringatan ini menjadi perayaan lahirnya angkatan bersenjata Indonesia tersebut yang telah memasuki usia 79 tahun.

Keberadaan TNI telah mengalami banyak perkembangan sejak dibentuk pertama kali. TNI secara konsisten, efektif, dan efisien menjalankan tugas dan perannya untuk negara.

Mengutip dari berbagai sumber, sejarah lahirnya TNI dimulai dari pembentukan organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat pada 22 Agustus 1945. Pada 5 Oktober 1945, organisasi tersebut berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Selanjutnya pada 23 Januari 1946, TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Penyempurnaan tentara terus dilakukan oleh pemerintah di tengah tugas, terlebih yang berkaitan dengan mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Pada 3 Juni 1947, Presiden mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi. Ini menjadi langkah konkret untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata, TRI sebagai tentara regular serta badan-badan perjuangan rakyat.

Pada 1945-1949, di tengah kritis selama perang kemerdekaan, TNI dapat mewujudkan diri sebagai tentara rakyat, revolusi, dan nasional. TNI mengalami sejumlah tantangan militer di dalam negeri yang mengancam integritas nasional, seperti pemberontakan PKI di Madiun dan Darul Islam di Jawa Barat.

Selama masa itu, TNI juga mendapat tantangan dari luar negeri karena harus menghadapi Agresi Militer Belanda. Pada 1949, dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) sesuai dengan keputusan Konferensi Meja Bundar.

Selanjutnya, dibentuklah Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL). Kemudian, RIS dibubarkan dan APRIS berubah menjadi Angkatan Perang RI (APRI).

Pada 1962, Polri dan TNI bergabung yang selanjutnya dinamakan sebagai Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI). Sayangnya, penggabungan itu mendapatkan berbagai tantangan, terutama dari Partai Komunis Indonesia yang pada puncaknya muncul peristiwa G30S.

Dalam situasi dan kondisi tersebut, ABRI berhasil menggagalkan kudeta dan menumpas kekuatan pendukungnya. Pada 1 April 1999, Polri dan TNI resmi berpisah.

Saat ini, TNI telah berdiri kokoh untuk menjaga negara selama 79 tahun lamanya. Lahirnya TNI atau HUT TNI kemudian rutin diperingati setiap tahunnya pada 5 Oktober.

 

Penulis: Resla

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya