Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mutiara Tbk membukukan penurunan laba sebesar Rp 6,55 miliar menjadi Rp 12, 11 miliar di akhir Maret 2014 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 18,66 miliar.
Penurunan laba tersebut terjadi karena adanya penurunan pendapatan bunga bersih menjadi Rp 24, 48 miliar pada Maret 2014 dari sebelumnya yang tercatat Rp 93,79 miliar.
Untuk pembiayaan, Bank Mutiara mampu mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 10,2 triliun pada akhir kuartal I 2014. Angka tersebut juga turun jika dibanding dengan kuartal I 2013 yang tercatat Rp 11,21 triliun.
Advertisement
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara mengatakan meskipun mengalami penurunan kinerja, kondisi Bank Mutiara masih sehat.
"Tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kuartal I 2014, sebesar 3,6%." tuturnya seperti dikutip oleh Liputan6.com pada Sabtu (19/4/2014).
Begitu pula dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan berada di level 14,06%, telah sesuai dengan ketentuan regulator industri perbankan Indonesia.
Rohan menambahkan manajemen Bank Mutiara fokus mengelola bank dengan mengedepankan asas kehati-hatian serta proses penyelesaian kredit bermasalah.
"Kami optimistis kredit bermasalah tersebut dapat diselesaikan secara baik dan berkontribusi positif terhadap kinerja Bank Mutiara pada tahun ini,” tutup Rohan Hafas.