Namun kenaikan harga BBM ini harus diikuti dengan peningkatan dan perbaikan fasilitas transportasi umum, terutama di darat.
Djoko menyebutkan, 97% subsidi BBM dihabiskan transportasi darat, sedangkan sisanya 3 % digunakan oleh penyeberangan, nelayan, dan rumah tangga.
Jika ditotalkan dari 97% subsidi tersebut, mayoritas subsidi dimanfaatkan oleh mobil pribadi sebesar 53% dan sepeda motor 40%.
Dari porsi pemanfaatan subsidi tersebut terlihat bahwa sebagian besar subsidi dinikmati oleh masyarakat mampu.
Sedangkan sisanya 4% digunakan oleh angkutan barang dan 3% digunakan oleh angkutan umum.
"Kemudian artinya sebabnya 40% ditambah 53% dihabiskan kendaraan pribadi, akibatnya 2013 kendaraan pribadi menghabiskan Rp 227 triliun," tuturnya.
Sedangkan jika ingin memperbaiki transportasi massal di Indonesia, negara tidak perlu mengeluarkan anggaran sebesar subsidi BBM, karena itu pengurangan subsidi BBM wajib didukung.
"Padahal kalau kita ingin memperbaiki transportasi di kota-kota Indonesia tidak sampai Rp 1 triliun," ungkapnya
Advertisement