Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengurangi biaya operasional sekaligus meningkatkan layanan kepada nasabah, PT Bank Mandiri Tbk meluncurkan Mandiri e-cash. Mandiri e-cash merupakan layanan transaksi perbankan yang menggunakan telepon pintar.
Direktur Retail Micro Bank Mandiri Herry Gunardi mengungkapkan, salah satu tujuan Bank Mandiri penciptaan layanan e-cash adalah untuk mengurangi alokasi anggaran perusahaan dalam membuka kantor cabang.
"Pengelolaan uang tunai membutuhkan biaya tidak sedikit dan banyak kendala, di Mandiri satu tahun perputaran uang tunai sekitar Rp 300 triliun, itu butuh banyak teller, butuh banyak kantor cabang, untuk itu kami lahirkan ini," ungkap Herry di Plaza Bapindo, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Advertisement
Layanan Mandiri e-cash ini dapat diakses melalui aplikasi Mandiri e-cash yang ada di telepon pintar. Selain itu, layanan ini juga dapat diakses dengan menekan *141*6# di telepon seluler.
Dengan Mandiri e-cash ini setiap orang dapat melakukan berbagai transaksi seperti pembelian pulsa, pembayaran belanja online, transfer dana bahkan bisa melakukan tarik tunai.
Herry memaparkan, perkembangan e-commerce saat ini cukup baik dengan tingkat pertumbuhan mencapai 30% per tahun dengan volume mencapai Rp 90 triliun per tahun. "Ini belum didukung alat memadahi, padahal sebagian besar pengguna anak muda dan usia produktif. Di sisi lain pengguna telepon pintar terus meningkat juga," jelasnya.
Melihat dari salah satu negara di Benua Afrika, Kenya, Herry mengaku harapannya ke depan Indonesia dapat mendapatkan manfaat seperti Kenya dengan adanya layanan Mandiri e-cash ini.
"Di Kenya itu ada operator namaya M Pessa yang sudah meluncurkan produk e-cash ini pada tahun 2007 dan sampai sekarang sudah ada 18 juta user terdaftar, itu bisa membantu meningkatkan GDP sekitar 30%," katanya.
Mandiri mentargetkan dengan adanya Mandiri e-cash ini setiap tahunnya akan dapat mentrasformasi para pengguna transaksi tunai menjadi non tunai sekitar 1-2 juta orang. (Yas/Gdn)