Pengembang Minta Kedua Capres Jalankan Tiga Program Perumahan

Kedua calon presiden diharapkan dapat memberikan perhatian besar untuk kebutuhan tempat tinggal masyarakat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jun 2014, 11:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2014, 11:30 WIB
Pembangunan Perumahan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) menyatakan kecewa dengan kedua pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang kurang memperhatikan sektor perumahan dalam visi misinya. Pihaknya bahkan memberi tiga pekerjaan rumah untuk presiden terpilih mendatang di bidang perumahan.

Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPP REI, Ignesjz Kemalawarta mengungkapkan, pihaknya menunggu program perumahan yang jelas dan terarah dari Jokowi dan Prabowo.

"Harusnya ada perhatian besar kepada kebutuhan tempat tinggal, karena kami menunggu untuk sebuah perubahan di sektor ini. Bagaimana supaya masyarakat Indonesia bisa memperoleh perumahan," keluh dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (29/6/2014).

Ignesjz meminta kepada siapa pun presiden periode 2014-2019 agar merealisasikan tiga program strategis di sektor perumahan. Pertama, segera menetapkan Rancangan Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (RUU Tapera) menjadi UU dan menjalankannya.

"Karena Tapera bisa menjadi sumber dana murah untuk membiayai pembangunan perumahan sesuai target pemerintah," ucapnya.

Kedua, tambah dia, menyediakan bank tanah. Artinya, pemerintah harus menyiapkan lahan, misalnya di Jakarta agar para pengembang dapat melakukan kewajibannya membangun rumah rakyat atau rusunawa yang menjadi program pemerintah daerah DKI Jakarta.

Program ketiga, kata Ignesjz, memperhatikan tata ruang serta mendata pola kebutuhan perumahan dari masyarakat.

"Permintaan atau demand rumah rakyat di mana saja, sehingga bisa disingkronkan dan dituangkan dalam master plan pemda. Sehingga peraturan daerah bisa jalan. Kalau sekarang kan belum terkoordinir, tapi perdanya sudah jalan masing-masing," tegas dia.    

Dengan ketiga program strategis itu, menurutnya, akan berdampak besar terhadap masa depan sektor perumahan. Masyarakat Indonesia akan menikmati rumah layak huni dan negara ini dapat mengurangi jumlah back log perumahan.

"Pemerintah dan pengembang harus punya spirit yang sama untuk melakukan perubahan," cetus Ignesjz.

Dalam  buku tebal visi misi kedua kandidat capres dan cawapres mencantumkan program yang berkaitan dengan perumahan.

Sebut saja Jokowi dan JK mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 juta hektare, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk seluruh rakyat di 2019.

Sedangkan pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa mempunyai program pembangunan 2.000 tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah.  (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya