Banyak Pabrik Tekstil Tutup Usai Lebaran

Penutupan pabrik akan berlangsung usai hari raya Idul Fitri dengan memanfaatkan libur Lebaran.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Jun 2014, 15:34 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2014, 15:34 WIB
Pabrik Tekstil
Pabrik Tekstil (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Beban biaya produksi yang terus meningkat membuat beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri mengambil langkah untuk menutup pabriknya.

Hal tersebut diakui Ketua Umum Asosiasi Pertesktilan Indonesia (API) Ade Sudrajat yang mengaku sudah mendapatkan laporan penutupan pabrik tersebut, meski belum mau menyebut secara rinci.

"Saya sudah dapat laporan tapi belum saya cross check," ujarnya usai konferensi pers di Kantor API, Gedung Surveyour Indonesia, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Dia memperkirakan penutupan pabrik akan berlangsung usai hari raya Idul Fitri dengan memanfaatkan libur Lebaran bagi para karyawannya.

"Pabrik akan tutup setelah lebaran. Liburan Lebaran momentumnya. Jadi perusahaan-perusahaan yang bermasalah ini, 2 minggu setelah dan 2 minggu sesudah Lebaran tidak buka. Nanti kesananya tidak buka lagi," jelas dia.

Ade mengatakan kebanyakan pabrik yang akan tutup merupakan produsen garmen dan tekstil yang pasarnya ditujukan untuk dalam negeri.

Hal ini akibat lonjakan biaya produksi karena adanya kenaikan tarif listrik dan UMP sehingga kesulitan bersaing dengan produk-produk impor.

"Ya garmen dan tekstril. Kecuali produk-produk yang spesifik seperti kain sarung, itu bisa bertahan. Soalnya kan itu tidak diproduksi dinegara lain," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya