100 Hari Terakhir Jadi Menteri, CT Ingin Bereskan Soal Listrik

Presiden SBY telah menginstruksikan agar para menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mengejar target 100 hari terakhir.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Jul 2014, 16:25 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2014, 16:25 WIB
Ilustrasi Chairul Tanjung
Ilustrasi Chairul Tanjung (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menginstruksikan agar para menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II mengejar target 100 hari terakhir ini, termasuk kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT. Hal krusial yang harus dibenahi adalah persoalan infrastruktur kelistrikan.

Menurut CT, Presiden sudah memerintahkan kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta UKP4 untuk menyiapkan agenda dan pekerjaan rumah apa saja yang harus dirampungkan para menteri dan anggota kabinet.

"Kita sendiri dari Kemenko Perekonomian dengan menteri di bawahnya, nggak usah nunggu 100 hari seperti yang diminta Presiden. Kita sudah punya plan sendiri," ucap dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Lebih jauh kata dia, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatu mengenai apa yang diminta oleh Presiden. "Misalnya Presiden bicara listrik, kita persiapkan. Presiden bicara SKK Migas, kita sudah persiapkan, jadi semuanya sudah masuk di dalam plan kita," tutur CT.

Dia mengaku, pekerjaan rumah yang paling mendesak untuk segera dituntaskan adalah persoalan listrik. Sebagai contoh, CT telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyelesaikan 16 proyek infrastruktur sebelum pemerintahan SBY berakhir.

Beberapa diantaranya yang menyangkut kelistrikan adalah pembangunan pembangkit listrik mulut tambang 9 dan 10 di Sumatera Selatan, kabel listrik bawah laut dan transmisi di Sumatera dan Jawa Bali, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, dan PLTU Takalar. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya