Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Chatib Basri, membantah pemerintah berhasil ditekan perusahan tambang untuk melonggarkan bea keluar.
Chatib mengatakan, jika pemerintah melakukan hal tersebut tidak ada perusahaan yang mengajukan arbitrase. Pengajuan arbitrase yang dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menunjukkan tidak ada kesepakatan antara pemerintah dengan perusahaan tambang.
"Kalau pemerintah berhasil ditekan, tidak ada yang mengajukan arbitrase, arbitrase itu bayar lawyer. Fakta arbitrase tidak ada kesepakatan," kata Chatib, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Menurut Chatib, pemerintah telah berhasil memaksa perusahaan tambang membuat pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dengan beberapa syarat.
"Dengan syarat harus ada jaminan kesungguhan, kalau nanti izin ekspor bea keluar lebih ringan kalau ada progres pembangunan smelter, ini akan diatur peraturan pemerintah," papar Chatib.
Chatib mengungkapkan, bea keluar diterapkan agar perusahaan membuat smelter. Hal itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tetang mineral dan batu bara yang mengamanatkan pengelolahan dan pemurnian di dalam negeri.
"Bea keluar dasarnya satu supaya perusahaan membuat smelter, kenapa harus buat smelter?. UU minerba keluar 2009 tapi nggak jalan, kami tidak mau mengulang kesalahan ini," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Pemerintah Bantah Berhasil Ditekan Perusahaan Tambang
"Kalau pemerintah berhasil ditekan, tidak ada yang mengajukan arbitrase, arbitrase itu bayar lawyer," ujar Menteri Keuangan M.Chatib.
Diperbarui 16 Jul 2014, 20:30 WIBDiterbitkan 16 Jul 2014, 20:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Retret Kepala Daerah 2025 Digelar, Apa Saja Materinya?
Kemenag Gelar Pemantauan Hilal Awal Ramadan 2025 di 125 Titik
Hilang Tahun 2014, Pencarian Malaysia Airlines MH370 Segera Dimulai Kembali
IHSG Menguat di Akhir Pekan, Didukung Sentimen Positif Global dan Domestik
Hadiri Perayaan HUT Kaisar, Mentrans Harapkan Investasi Jepang di Kawasan Transmigrasi
Leverate Group Perkuat Kapabilitas Jajaran Kepemimpinan dengan Penunjukan Strategis
BMW Bawa Sedan Sporty Rp 1 Miliaran di IIMS 2025, Intip Spesifikasinya
Menilik Potensi ETF Berbasis Kripto di Indonesia
Respons Jokowi soal Hasto PDIP Dorong KPK Periksa Keluarganya
Alasan Bahlil Kasih Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Buat Freeport Indonesia
Ini Bocoran Baru dari Google untuk Pengguna Gemini Advanced
Mengungkap Kepribadian dari Bentuk Mata: Panduan Lengkap