Ini Fokus Program 100 Hari Kementerian BUMN

Menteri BUMN, Dahlan Iskan memastikan, pasokan listrik di Sumatra Utara akan bertambah sebesar 200 MW.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Jul 2014, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2014, 12:30 WIB
Ilustrasi Dahlan Iskan
Ilustrasi Dahlan Iskan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II untuk membuat tradisi politik baru, yakni menuntaskan pekerjaan dalam 100 hari terakhir kabinet.

Hal ini yang kemudian langsung ditindak lanjuti oleh jajaran menterinya untuk menyusun program-program apa saja yang akan digenjot dalam 100 hari terahir masa kerjanya.

Kementerian BUMN memiliki berbagai program yang mayoritas soal infrastruktur yang akan diselesaikan dalam waktu sekitar tiga bulan ke depan.

"Yang pasti tol Sumatra, holding BUMN (Perkebunan dan Kehutanan), kemudian mengatasi listrik Sumatra Utara, kemudian transmisi 500 KV tol listrik Sumatra, lalu kepastian dimulainya pembangunan Bandara Semarang, dan kepastian dimulai pembangunan Bandara Jogja," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan saat ditemui di kantornya, Kamis (17/7/2014).

Dari sekian proyek tersebut, yang paling dekat untuk dapat dilakukan kepastian dikatakan Dahlan mengenai persoalan listrik di Sumatra Utara. Dahlan mengaku pasokan listrik di Sumatra Utara akan dapat bertambah dalam waktu setidaknya satu hingga dua minggu ke depan.

"Yang listrik Sumatra Utara itu dalam satu dua minggu ini pembangkit listrik Pangkalan Susu unit II sebesar 200 MW sudah akan menghasilkan listrik," kata Dahlan.

Tidak hanya itu, dikatakan Dahlan transmisi listrik menuju Pangkalan Susu yang sebelumnya ditolak masyarakat sekarang sudah berhasil berdiri. "Meski baru 1 sirkuit dari 2 sirkuit, itu satu sirkuit bisa 400 MW," tegasnya.

Presiden menunjuk Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana dan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto untuk merumuskan apa saja agenda dan pekerjaan para menteri dan anggota kabinet yang harus diselesaikan dalam 100 hari terakhir.  Laporan rencana tersebut harus diserahkan kepada Presiden SBY.

Menurut Presiden, Wapres Boediono dan sejumlah menteri koordinator akan mengkoordinasikan langsung semua pekerjaan yang akan dilakukan jajaran kabinet untuk 100 hari terakhir. (Yas/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya