Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tengah mempertimbangkan untuk melakukan penghapusan jabatan wakil menteri (wamen) dalam kabinet yang akan dipimpinnya nanti. Penghapusan ini sebagai bagian dari perampingan anggaran di tubuh kementerian dan lembaga pemerintahan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa sebenarnya ada tidaknya jabatan tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
"Presiden yang baru tentunya mesti kita hormati. Kalau saya ini pemain cadangan, ada tidak ada saya mesti jalan. Ya sama saja. Tergantung Pak Jokowi bisa memilih kepada masalah tersebut. Buat orang seperti saya kalau ada syukur, tidak ada ya tidak apa-apa," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).
Menurut pengalamannya, meski saat menjabat sebagai menteri atau kepala sebuah lembaga pemerintahan memiliki banyak pekerjaan, namun ada tidaknya jabatan tersebut tidak akan menganggu kinerja kementerian atau lembaga yang dipimpinnya.
"Begini ya, kalau pengalaman saya ini tugasnya banyak sekali. Jadi bukan berarti kalau tidak ada (jabatan wakil) tidak bisa jalan, contoh saat saya jadi BKPM (Badan Koordinator Penanaman Modal) saya punya wakil kepala, tapi setelah saya pergi wakil kepalanya ini tidak pernah diisi, jadi deskresi orang beda-beda," lanjutnya.
Lutfi mengungkapkan, meski bisa diwakilkan kepada pejabat setingkat eselon I seperti direktur jenderal (dirjen) atau deputi, namun tidak semua tanggungjawab menteri bisa dikerjakan oleh pejabat eselon I.
"Bisa kok dialihkan kepada dirjen tetapi kalau lihat pengalamannya Hasan Wira Yuda (mantan menteri luar negeri) itu karena beliau banyak tugas di luar negeri, kalau diwakilkan ke dirjen agak sulit. Tetapi sepanjang masa 32 tahun zaman Presiden Soeharto ada dan tidak ada lagi. Tetapi terkadang berantem di dalam. Ini kita hormati presidennya," jelasnya.
Sementara itu, mengenai wacana penggabungan kembali antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Perindustrian, Lutfi enggan memberikan komentar. Begitu pula ketika ditanya bahwa dirinya disebut-sebut akan kembali menjabat sebagai menteri perdagangan pada masa presiden mendatang, Lufti juga enggan untuk memberikan tanggapan.
"Saya mah tidak bisa ngomong apa-apa juga bukan saya presidennya. Haduh, nggak ada-ada. Nggak ah," tandasnya. (Dny/Gdn)
Jabatan Wamen akan Dihapus, Ini Tanggap Menteri Perdagangan
Tidak semua tanggungjawab menteri bisa dikerjakan oleh pejabat eselon I.
Diperbarui 07 Agu 2014, 18:09 WIBDiterbitkan 07 Agu 2014, 18:09 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Rabu 26 Maret Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Beli LPG Bright Gas Gratis Ongkir, Ini Syarat dan Waktunya
Arti Jet Lag, Berikut Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Memahami Arti Tentatif, Berikut Penerapannya dalam Berbagai Konteks
Bank Dapat Ajukan Izin Usaha Bulion, Apa Saja Syaratnya?
6 Potret Shanna Shannon Pertama Kali ke Masjid Istiqlal, Ikut Bukber dan Tampil Berhijab
5 Potret Memukau Isyana Sarasvati di GBK, Jadi Opening Act Indonesia Vs Bahrain
7 Sikap yang Membuatmu Lebih Berkarisma, Bikin Disukai Banyak Orang
Arti Haji dalam Bahasa Arab, Berikut Makna, Sejarah, dan Pelaksanaannya
Temui Prabowo, Menlu Prancis Bahas soal Kunjungan Presiden Macron ke RI Mei 2025
Trik Lari 12 Menit, Panduan Lengkap Meningkatkan Performa
Kisah Azab Firaun: Akhir Tragis Sang Pemimpin Zalim