Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tercatat kembali menguat setelah sepanjang pekan lalu melemah tipis 0,2 persen. Analis memprediksi pergerakan data inflasike tingkat yang lebih rendah berhasil mendorong naik nilai tukar rupiah.
Data valuta asing (valas) Bloomberg, Senin (1/9/2014) menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat ke level 11.690 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:34 waktu Jakarta. Padahal di awal sesi, rupiah dibuka melemah sembilan poin dari level 11.690 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Hingga menjelang siang nilai tukar rupiah menguat 0,08 persen dan terus berfluktuasi di kisaran 11.690 per dolar AS hingga 11.718 per dolar AS.
Advertisement
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan penguatan tipis rupiah ke level 11.710 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sebelumnya, para analis dan ekonom memprediksi tingkat inflasi di Tanah Air bergerak melemah ke level terendah dalam 19 bulan terakhir.
"Risiko politik sudah berlalu, saat ini pasar kembali fokus pada faktor-faktor fundamental. Dengan asumsi tidak adanya revisi subsidi BBM tahun ini, saya rasa inflasi dapat bergerak moderat sekitar 5 persen di akhir tahun," ungkap Ekonom Standard Chartered Eric Alexander Sugandi.
Faktanya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju data inflasi pada Agustus 2014 mencapai 0,47 persen, atau lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,93 persen. Sentimen ini yang mempengaruhi laju nilai tukar rupiah pada hari ini. (Sis/Ahm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!