Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan bahwa tidak berkembangnya industri perminyakan nasional karena belum adanya kepastian hukum yang bisa menjamin para pengusaha.
Komisioner Komite Tetap Hulu Migas Kadin Indonesia, Firlie Ganinduto mengatakan, tidak adanya kepastian hukum tersebut terlihat sejak dibubarkannya Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas).
"Saya coba angkat, masalah revisi Undang-Undang (UU) Migas sejak dibubarkan BP Migas sampai sekarang belum terlihat usaha konkrit revisi UU Migas itu," kata dia, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Padahal menurutnya, kepastian hukum penting bagi pengusaha. Usaha migas membutuhkan modal besar. Sementara, sejak BP Migas dibentuk, pengusaha menunggu sekitar 5 tahun untuk menanamkan modalnya.
Lanjutnya, investasi di bidang migas mesti segera dilakukan. Pasalnya, jika investasi tertunda maka ekplorasi sumber minyak pun turut tertunda.
"Minyak turun karena tidak eksplorasi baru, itu sumber minyak yang 20 hingga 30 tahun yang lalu. Kalau berubah-ubah (hukum) lagi, investasi pendekatan produksi hilang," ungkapnya.
Oleh karena itu, mesti segera ada perbaikan untuk masalah minyak ini. Salah satunya dengan memilih Menteri Energi Sumber Daya Mineral yang mumpuni.
"Bukan menguasai migas saja, tapi listrik dan semuanya. Itu harus menguasai semua," tutup dia. (Amd/Gdn)
Pengusaha Minta Kepastian Hukum Soal Migas
Tidak adanya kepastian hukum tersebut terlihat sejak dibubarkannya BP Migas.
diperbarui 24 Sep 2014, 15:44 WIBDiterbitkan 24 Sep 2014, 15:44 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jangan Harap Sholat Diterima jika Masih Seperti Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat
Sidang Perdana Agus Buntung Dijadwalkan pada 16 Januari 2025 di PN Mataram
Butuh Duit Banget, Barcelona Sampai Jual Lemari Lionel Messi
Pidato Politik Megawati di HUT ke-52 PDIP, Ekspresi Marah Partai Banteng?
Menanti Program Makan Bergizi Gratis 'Menyentuh' Suku Anak Dalam Jambi
BMKG: 30 Gempa Guncang Jabar dalam Sepekan, Paling Terasa di Pangandaran
Megawati Blak-blakan soal Pemecatan 27 Kader PDIP
Lompatan Bersejarah dari Ketinggian 385 Meter, Frederic Fugen Angkat Indonesia ke Radar Olahraga Dirgantara Dunia
Poster Film Pabrik Gula Tuai Kritikan Warganet, Dinilai Terlalu Vulgar
Rekomendasi Film Bioskop Indonesia Berdasarkan Berbagai Kisah Nyata di Tanah Air
BMKG: Jabar Disambar 338.783 Petir dalam Sepekan, Masyarakat Diimbau Waspada
Dosen Universitas Bandung Sempat Menangis Disebut Provokator, Pilih Risiko Dipecat Ketimbang Bungkam