BMKG: Jabar Disambar 338.783 Petir dalam Sepekan, Masyarakat Diimbau Waspada

BMKG mencatat adanya 338.783 kejadian petir terjadi di wilayah Jawa Barat dalam seminggu. Masyarakat pun diminta untuk waspada.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 10 Jan 2025, 23:47 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 22:54 WIB
Tersambar Badai Petir Massal di Gunung, 11 Tewas
Ilustrasi petir. (Toronto Sun)

Liputan6.com, Bandung - Dalam sepekan terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung mencatat adanya 338.783 kejadian petir di wilayah Jawa Barat.

Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu memaparkan, sepanjang periode 3-9 Januari 2025, aktivitas sambaran petir CG (-) pada Rabu, 8 Januari 2025 menjadi yang tertinggi dengan 74.301 kejadian.

"Aktivitas petir CG (+) tertinggi juga tercatat pada 8 Januari 2025 sebanyak 32.524 kejadian," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 10 Januari 2025.

Dalam periode yang sama, kejadian petir terendah terjadi pada Kamis, 9 Januari 2025 sebanyak 16.020 kejadian. Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh BMKG, kata Teguh, wilayah dengan jumlah petir tertinggi di antaranya Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Garut.

"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tuturnya.

Waspada Potensi Sambaran Petir

Ilustrasi petir ungu
Ilustrasi petir. (Unsplash)

Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada dengan potensi sambaran petir di tengah cuaca ekstrem dalam sepekan ini.

"Waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan," tulis laporan BMKG yang dirilis pada Senin, 6 Januari 2025.

Di sisi lain, BMKG memprakirakan sebagian wilayah di Jawa Barat berpotensi dilanda hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Dalam satu minggu ke depan, diprakirakan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan suplai massa uap yang mendukung pembentukan awan konvektif dan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat,"

Cuaca ekstrem berupa hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi pada sore hari. Terutama pada hari saat adanya pemanasan kuat, umumnya terjadi antara pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.

"Biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol. Dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis cumulonimbus)," lanjutnya.

 

 

Penulis: Arby Salim

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya