Penguatan Dolar Terus Tekan Rupiah

Penguatan dolar AS yang telah mencapai tujuh persen tahun ini terus menjadi tekanan bagi rupiah dan membuatnya bergerak melemah.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 30 Sep 2014, 14:11 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2014, 14:11 WIB
Ilustrasi Rupiah Turun
Ilustrasi Rupiah Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tercatat terus melemah hingga menyentuh kisaran 12.200-an per dolar AS. Penguatan dolar AS yang telah mencapai tujuh persen tahun ini memang terus menjadi tekanan bagi rupiah dan membuatnya bergerak melemah.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Selasa (30/9/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah berada di level 12.212 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan rupiah terkoreksi hingga 92 poin dari perdagangan sebelumnya di level 12.120 per dolar AS.

Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah di level 12.227 per dolar AS. Nilai tukar rupiah sempat menyentuh level 12.232 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:46 waktu Jakarta.

Hingga menjelang siang rupiah terus berfluktuasi melemah dan masih bertengger di kisaran 12.166 - 12.254 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, penguatan dolar sebagai faktor utama pelemahan nilai tukar rupiah. Menurutnya, imbas penguatan dolar ini juga menimpa sejumlah mata uang lain di Asia dan Eropa.

"Sebenarnya, bukan rupiahnya sendiri yang melemah. Tapi karena dolarnya menguat dan akhirnya menjadi tekanan tersendiri bagi rupiah bahkan sejumlah mata uang termasuk euro, pound sterling, dan franc Swiss,"ungkap David saat dihubungi Liputan6.com.

Dia menjelaskan, sejumlah data perekonomian AS memang menunjukkan perbaikan dan menjadi angin positif bagi pergerakan dolar. Hal itu membuat dolar kian perkasa dan menekan sejumlah mata uang lain termasuk rupiah.

David menilai, nilai tukar rupiah yang telah menyentuh kisaran 12.200-an per dolar AS sudah menunjukkan level yang terlampau lemah.

"Selama sepekan ini, rupiah sepertinya masih akan tertekan dan berada di kisaran 12.075-12.220 per dolar AS," tandasnya.

Selama sepekan ke depan, penguatan dolar AS juga diprediksi tetap akan membayangi pergerakan rupiah. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya