Belum Ada Izin, Freeport Operasikan Lagi Tambang Terbuka Grasberg

Freeport memastikan kegiatan di tambang terbuka Grasberg sudah kembali berjalan usai dibukanya akses jalan yang diblokade sejumlah karyawan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Okt 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2014, 09:30 WIB
Tambang Freeport Kembali Telan Korban
Pekerja menyusuri tunnel tambang bawah tanah DOZ PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua (Antara/Puspa Perwitasari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia memastikan kegiatan di tambang terbuka Grasberg, Papua sudah kembali berjalan usai dibukanya akses jalan yang sebelumnya diblokade oleh sekelompok karyawan.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Daisy Primayanti mengatakan,  akses tersebut sudah kembali dibuka pada jam 17:15 WIT. Tak hanya itu, tiga karyawan korban kecelakaan tambang Freeport sudah keluar dari rumah sakit, sedangkan dua orang lainya  dalam perawatan

"Setelah mengadakan diskusi dengan perwakilan karyawan yang terlibat dalam aksi tersebut tentang keamanan dan keselamatan operasional, akses menuju dan keluar dari tambang terbuka Grasberg telah dibuka kembali sehingga aktivitas tambang terbuka dapat kembali berjalan," kata Daisy, di Jakarta, Jumat (3/10/2014).
 
Menurutnya, tiga dari lima karyawan yang terlibat dalam tabrakan antara sebuah kendaraan ringan dan haul truck di area Tambang Terbuka Grasberg pada 27 September 2014 telah dinyatakan membaik dan sudah diizinkan keluar dari Rumah Sakit Tembagapura.

Selain itu, ada dua orang karyawan lainnya mendapatkan perawatan intensif di Jakarta.

“Kondisi mereka mulai membaik. Freeport akan terus memberikan pelayanan medis yang terbaik bagi para pekerja kami yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Kami juga berharap agar kondisi mereka dapat segera pulih kembali,” tuturnya.

Selanjutnya, proses penyelidikan atas insiden yang terjadi pada Sabtu, 27 September 2014 yang dipimpin oleh Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM RI diharapkan dapat segera selesai.

 “Kami terus bekerjasama dengan Inspektur Tambang untuk menemukan penyebab kecelakaan,” tutup Daisy.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Susigit mengungkapkan, meski Tim investigas Direktorat Jenderal Mineral Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan investigasi kecelakaan tambang Freeport, namun tambang terbuka perusahaan tersebut masih ditutup untuk kegiatan operasi.

"Belum. Tetapi yang ditutup hanya untuk tambang terbuka Grasberg," tutur Bambang.

Direktur Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM R Sukhyar mengungkapkan, kegiatan operasi pada tambang terbuka Freeport belum bisa dilakukan karena pihkanya belum memberikan rekomendasi pembenahan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Selasa besok kami terbitkan rekomendasi mengenai apa-apa saja yang mesti dibenahi agar insiden tidak terulang," tutupnya.
 
Seperti diketahui, Sabtu, 27 September 2014 sekitar pukul 07.24 WIT, terjadi kecelakaan tambang yang melibatkan satu unit kendaraan ringan untuk kegiatan operasi jenis Toyota yang berisi delapan orang penumpang dan satu orang pengendara, dengan satu unit Haul Truck (Truk Tambang HT#220-CAT785) yang dikendarai satu orang operator, di lokasi jalan Tambang Terbuka Grasberg Freeport. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya