Liputan6.com, Jakarta - Menjadi kaya dan hidup bergelimang harta merupakan impian banyak orang di dunia. Sayangnya, motivator internasional yang juga merupakan pebisnis handal Jordan Belfort mengatakan, kaya bukanlah target yang baik dalam berbisnis.
Menurut Belfort, orang-orang yang mengejar kekayaan hanya berpikir bagaimana mengumpulkan lebih banyak uang. Sebaliknya, masyarakat yang bermimpi hidup makmur dapat lebih menikmati hidupnya dan tidak dijajah keinginan untuk menimbun uang.
"Kaya selalu berkaitan dengan uang. Sementara kemakmuran memberikan lebih banyak kebebasan bagi para pebisnis," terang Belfort dalam acara bertajuk 'Wealth and Beyond Personal Economy Forum 2014' yang digelar HSBC, seperti ditulis Rabu(15/10/2014).
Advertisement
Dia menilai, orang-orang yang hidup makmur juga akan lebih berani dalam mengambil keputusan. Kalangan tersebut tak pernah takut mengambil risiko.
Menurut anggapannya, orang-orang yang hanya ingin kaya cenderung bersifat serakah.
"Jangan cuma kaya tapi juga harus makmur. Punya ambisi dan tekad kuat itu baik, yang salah adalah bersifat serakah dan selalu ingin mendapatkan segalany," terang Belfort.
Sekadar informasi, Jordan Belfort merupakan mantan pialang saham unggulan hingga dirinya mendapat julukan `The Wolf of The Wall Street`. Saking kayanya, dia bahkan bisa menari-nari di atas uang.
Dia lantas tersandung kasus penipuan terhadap para investor dan membuatnya harus merasakan hidup di penjara selama 22 bulan.Namun Belfort memang tak pernah putus asa. Dia lantas belajar keras cara menulis buku dan kini bukunya tersebar luas hingga masuk kategori Best Seller.
Kisahnya bahkan diabadikan ke dalam sebuah film berjudul `The Wolf of The Wall Street` (Serigala Wall Street). Kini Belfort kembali menjadi seorang pebisnis dan berkeliling dunia sebagai motivator internasional. (Sis/Ndw)
Â