Pertamina dan Perusahaan Minyak Angola Ingin Bangun Kilang

Berdasarkan hitungan nilai keekonomian, kilang minyak harus berkapasitas antara 200 ribu barel sampai 300 ribu barel.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Nov 2014, 18:52 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 18:52 WIB
Kilang Minyak
(Foto: presstv.ir)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) bersama Sonangol EP, perusahaan minyak dan gas (migas) nasional Angola berkeinginan untuk membangun kilang di Indonesia.

Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina, Muhamad Husen mengatakan, Pertamina ingin segera membangun kilang minyak setelah kedua perusahaan menjalin kerja sama.

"Kami menginginkan sesegera mungkin groundbreaking refinery, itu keinginan pemerintah juga. Kita kan sudah lama debat soal refinery kan, nah kita sudah lama. Persiapannya kami udah jauh, ya mudah-mudahan segera," kata Husen, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (3/11/2014).

Husen menambahkan, kilang tersebut akan mengola minyak mentah yang diimpor dari Angola, berdasarkan hitungan nilai keekonomian kilang tersebut berkapasitas 300 ribu barel.

"Keekonomian yang masuk antara 200.000 barel hingga 300.000 barel. Beberapa bulan ini target groundbreaking ingin sesegera mungkin," paparnya.

Chairman of Board of Directors Sonagol EP Francisco de Lemos Jose Maria mengungkapkan, pengiriman minyak perdana sebesar satu kargo dari Angola rencananya akan dilakukan awal tahun depan.

"Ya, kemungkinan besar. Kami perlu mungkin dua atau tiga bulan agar semuanya siap, kontrak, pengapalan, kargo. Semuanya. Perlu kira-kira satu hingga tiga bulan," tutupnya. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya