Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) telah menyetujui pengambilalihan saham PT Bank Mutiara Tbk oleh J Trust. Selain itu, dalam rapat ini juga menyetujui perubahan anggaran dasar dan persetujuan perubahan pengurus.
Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pengalihan saham LPS kepada J Trust juga menandai berakhirnya proses penanganan bank oleh LPS.
"Kami bersyukur bahwa proses penjualan Bank Mutiara telah mencapai tahap akhir dan dilakukan secara terbuka, transparan, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami harap J Trust sebagai pemilik baru dapat membawa perkambangan yang semakin baik bagi Bank Mutiara," ujar Kartika dalam konferensi pers di Kantor LPS, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Jumlah saham yang dialihkan sebesar 99 persen sesuai surat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senilai Rp 4,41 triliun yang telah selesai dibayar secara tunai pada hari ini dengan price to Book Value (PBV) sekitar 3,5 kali.
Perubahan pengurus PT Bank Mutiara Tbk yang disetujui dalam RUPSLB yaitu memberhentikan secara hormat Didik Madiyono sebagai komisaris dan Gandhi Ganda Putra selaku direktur utama, serta menerima pengunduran diri Eko B Supriyanto sebagai komisaris. Selain itu, RUPSLB juga mengangkat Nobiru Adachi sebagai komisaris.
RUPSLB ini merupakan tahapan akhir dari proses penjualan PT Bank Mutiara Tbk yang telah dimulai sejak 2011 sesuai dengan Undang-Undang LPS nomor 24 tahun 2004 pasal 42, LPS wajib menjualn Bank Mutiara paling lambat enam tahun sejak dimulainya penanganan oleh LPS yakni akhir November 2014.
Sekadar informasi, J Trust Co, Ltd merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang keuangan, real estate, sistem IT, dan bisnis hiburan yang beroperasi di Jepang dan dunia internasional. J Trust Co, Ltd didirikan pada 18 Maret 1977 dengan modal 53,5 miliar yen dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang. J Trust sebelumnya telah membeli bank di Indonesia yakni PT Bank Mayapada Internasional Tbk sebesar 10 persen saham pada Desember 2013. (Dny/Ahm)