Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri blak-blakan membeberkan kondisi ekonomi Indonesia tahun lalu saat dirinya masuk Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat resmi dilantik, pria kelahiran 49 tahun lalu tersebut langsung dihadapkan dengan berbagai masalah yang pelik termasuk rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Tahun 2013 itu terjadi krisis dan kalau tidak ambil kebijakan segera, kejadian 1998 bisa terulang. Tapi karena saat itu saya menjabat sebagai menteri keuangan, maka saya tidak bisa bilang. Karena kalau bilang, bapak dan ibu dan Ibu panik," tegas dia di acara DBS Asian Insight Seminar, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Chatib menceritakan, saat resmi menyandang status Menteri Keuangan, dia langsung datang ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membawa proposal kenaikan harga BBM subsidi sebesar 44 persen.
"Karena situasi krisis dan Ben Bernanke saat itu memberi sinyal tapering off sehingga kurs rupiah kena. Opsinya saat itu cuma naikan harga BBM subsidi supaya defisit transaksi berjalan lebih kecil," papar dia.
Risikonya, kata Chatib, suku bunga Bank Indonesia (BI) terpaksa naik dan rupiah dilepas sesuai fundamentalnya. Penyesuaian BI Rate tersebut tentu kurang membahagiakan untuk Presiden.
"Meyakinkan untuk menaikan BI Rate memang berat, karena Presiden (SBY) tidak akan happy dan komentar Pak SBY saat itu adalah pemilihan umum 2014. Jadi perlambatan pertumbuhan ekonomi memang by design," papar dia.
Efek positif dari kebijakan itu, defisit transaksi berjalan menyempit dari US$ 10 miliar menjadi US$ 4 miliar dan terus mengecil jumlahnya.
"Dan kita berhasil keluar dari krisis bulan Januari 2014, lalu majalah asing menyebut kita dari negara Fragile Five menjadi Fantastis Five di April lalu," terangnya.
Chatib mengaku, pemerintah merilis paket kebijakan usai penyesuaian harga BBM subsidi, terutama memberikan insentif kepada pelaku usaha. Hal ini dilakukan untuk menekan angka pengangguran yang diprediksi meningkat. "Akhirnya kita bisa save 300 ribu tenaga kerja meski pertumbuhan ekonomi slow down," ujar dia.
Chatib Basri mengingatkan, agar bendahara umum negara dapat memastikan cash flow negara ini aman hingga sepanjang tahun. "Untuk mengetahui penerimaan pajak, butuh lag 8 jam, tapi per menit harus tahu penerimaannya berapa yang masuk," pungkasnya. (Fik/Gdn)
Chatib Basri: Di Tahun 2013 Terjadi Krisis
Mantan menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, penyesuaian BI Rate tersebut tentu kurang membahagiakan untuk Presiden.
diperbarui 25 Nov 2014, 13:44 WIBDiterbitkan 25 Nov 2014, 13:44 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pilgub Jateng Hari Ini: Pasangan Andika-Hendi Nyoblos di TPS Sama, Tapi Waktu Berbeda
Prabowo: Calon Kepala Daerah yang Menang Harus Jadi Pemimpin Semua, yang Kalah Bekerja Sama
Didampingi Istri, Bang Doel Nyoblos di TPS 65 Lebak Bulus
Cara Mengobati Gondongan pada Anak, Ini Panduan Lengkap untuk Orangtua
Tampil Serasi dan Kompak Bersama Istri, Cawagub Rano Karno Gunakan Hak Pilihnya di TPS 65 Cilandak
Momen Nyoblos di Pilgub DKI Jakarta 2024, Tiga Paslon Terdaftar di TPS Berbeda hingga Ahok dan Istri yang Curi Perhatian
Nyoblos Pilkada 2024, Cawagub Rano Karno Yakin 1 Putaran
VIDEO: Menhan ASEAN Bertemu Amerika dan Tiongkok, Bahas Sengketa Maritim
Otorita IKN Gelar Seleksi Kompetensi Bidang CPNS 2024 Via Zoom Mulai 28 November
Kehilangan iPhone, Pemilik Buat Pengumuman Ancam Kirim Santet ke Pencurinya
Sentilan Keras Ustadz Das'ad Latif tentang Larangan Tidur di Masjid, Kisahkan Para Sahabat Nabi
Ditanya Pilih Siapa di Pilkada Jawa Barat, Prabowo: Rahasia