Menko Maritim Kecewa Tak Bisa Jangkau 22 Kapal Ilegal China

Keterbatasan kapal patroli membuat pemerintah kesulitan menangkap 22 kapal asing yang mencuri ikan di perairan laut Arafura, Papua.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Des 2014, 17:48 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 17:48 WIB
Jokowi 'Diserbu' Puluhan Investor Asing di Istana Negara
Tampak Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo ikut dalam pertemuan tersebut, Jakarta, Selasa (4/11/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator‎ Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengaku, pihaknya menemukan 22 kapal asing yang mencuri ikan di perairan laut Arafura, Papua dua pekan lalu.

Pihaknya tidak bisa menjangkau wilayah tersebut secara cepat karena keterbatasan kapal patroli cepat. "Terbatasnya kapal-kapal patroli cepat, makanya yang menjangkau lokasi paling tepat pesawat boeing milik TNI-AU, sampai di sana ya memang ada tapi tidak bisa apa-apa, hanya bisa dilihat dan dipotret saja," kata Indroyono di Menara Bidakara, Kamis (18/12/2014).

‎Dengan ada laporan tersebut seharusnya langsung dilakukan penyergapan oleh petugas-petugas patroli kedaulatan laut Indonesia. Untuk itu dirinya meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia‎ untuk turut memfasilitasi meningkatkan patroli-patroli kapal cepat di wilayah perairan Indonesia.

"Maka dari itu, kerja keras Bu Susi (Kementerian Kelautan dan Perikanan‎) untuk menimbulkan efek jera bagi para penangkap ikan ilegal itu terus kita dukung," paparnya.

Seperti diketahui, Pemerintah telah menenggelam tiga kapal Vietnam‎ yang telah mencuri ikan di perairan Tanjung Pedas, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.

Eksekusi penenggelaman dilakukan Kapal Pemerintah Napoleon dan Kapal Pemerintah Ketipas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kapal Negara Bintang Laut dari Badan Koordinator Keamanan Laut serta peledakan dibantu tim dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya