Baru Jadi Dirut PLN, Sofyan Basir Diwarisi Utang Rp 470 Triliun

Bos BRI Sofyan Basir telah ditunjuk menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero) menggantikan Nur Pamudji.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Des 2014, 09:20 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 09:20 WIB
Sofyan Basir
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Bos BRI Sofyan Basir telah ditunjuk menjadi Direktur Utama PT PLN (Persero) menggantikan Nur Pamudji. Namun, baru saja diangkat, Sofyan mendapat warisan utang PLN Rp 470 triliun.

Menanggapi hal itu, Sofyan mengatakan, utang bukan dosa jika hasilnya lebih baik.Untuk itu, Sofyan tidak menampik dalam masa kepimimpinannya, PLN tidak berutang.

"Saya bilang tidak mau berutang lagi nanti listriknya mati semua. Kita boleh berutang tapi menghasilkan jauh lebih besar," kata Sofya, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/12/2014) malam.

Meski berutang, lanjut dia, yang harus dilakukan adalah melakun efisiensi biaya, dengan begitu akan memberi hasil baik dari utang.

"Yang kita lakukan tinggal bagaimana kita menghasilkan kesempatan melakukan efisiensi biaya. Dari segi cara kerja yang efisien. Itu saja dua hal," tuturnya.

Selain itu, dengan berutang pendapatan harus meningkat. Hal tersebut menunjukan berutang baik untuk perusahaan.

"Pertama, meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya. Itu yang paling utama," pungkasnya. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku yang menjadi tantangan Sofyan yang untuk dapat diselesaikan adalah pengelolaan utang perseroan yang saat ini sudah sangat besar.

‎"Betul, PLN punya utang besar, ke depan salah satu tantangannya bagaiamana memange itu dengan baik, ataupun bagaimana mencari pembiayaan proyek PLN ke depan," kata Rini di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (23/12/2014).

Dengan latar belakang Sofyan yang telah lama berkiprah di sektor perbankan, dengan memimpin PLN, maka hal itu diyakini akan sangat membantu menyehatkan utang PLN tersebut.

Tidak hanya itu, tantangan yang diberikan oleh Rini yaitu mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang lebih berkualitas‎ dari sebelumnya, mengingat tuntutan PLN harus mengaliri listrik seluruh wilayah Indonesia pada 2020.

‎"Kami harapkan program ke depan meningkatkan kemampuan SDM di PLN dapat ditingkatkan seperti dilakukannya di BRI‎," tegas Rini. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya