Pesawat AirAsia Hilang, Maskapai Diminta Lebih Waspada

Kewaspadaan terlebih, pada penghujung akhir tahun yang banyak diisi oleh musim liburan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Des 2014, 20:41 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 20:41 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (7)
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Industri penerbangan yang tergabung dalam Indonesia National Carriers Air Assosiation (Inaca) menyatakan tak mau berspekulasi atas penyebab hilangnya pesawat AirAsia.

Namun begitu, Ketua Inaca Arif Wibowo mengatakan telah mengingatkan kepada semua anggota untuk meningkatkan keamanan penerbangan. Terlebih, pada penghujung akhir tahun yang banyak diisi oleh musim liburan.

"Sudah pasti setiap airlines kita sudah tingkatkan safety security ini kan periode peak season. Jadi dari awal sudah warning safety security sudah dinaikan," kata dia, Tangerang, Senin (29/12/2014).

Arif yang juga merupakan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bilang setiap anggota Inaca telah mengikuti aturan keamanan baik dari pemerintah maupun intitusi internasional.

Sementara, atas peristiwa tersebut Arif mengatakan belum berpengaruh pada industri penerbangan yang lain.
"Terkait pasar belum terlihat pengaruhnya yang begitu besar," pungkas dia.

Sebagai informasi, pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura  hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 06.17 WIB.

Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 direncanakan tiba di Singapura pada pukul 8.30. Pesawat tersebut mengangkut 162 penumpang yang terdiri 7 kru dan 155 penumpang komersil.

Pesawat menghilang setelah kontak terakhir meminta naik pada ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan.(Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya