Wanita Butuh 200 Tahun Buat Kalahkan Pria dalam Bisnis

Sebuah riset dari ILO mengatakan bahwa butuh ratusan tahun untuk wanita setara dengan pria dalam hal kepemimpinan bisnis.

oleh Rio Apinino diperbarui 15 Jan 2015, 18:25 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2015, 18:25 WIB
Saat Indah Ketika Wanita Karir Jadi Ibu Rumah Tangga
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York - Butuh waktu 100 sampai 200 tahun bagi wanita untuk setara dengan pria dalam posisi pimpinan bisnis, demikian laporan terbaru dari International Labor Organization (ILO) seperti yang dikutip dari The New York Times, Kamis (15/1/2015).

Laporan dari salah satu badan PBB yang berbasis di Jenewa ini juga memperkirakan bahwa lebih dari 30 persen wanita memiliki atau mengelola perusahaan di seluruh dunia, tetapi hanya sekitar 5 persen dari perusahaan tersebut yang merupakan perusahaan terbesar.

Laporan ini berdasarkan pada informasi dari 101 negara dimana data ILO tersedia dan juga dari survey organisasi lebih dari 1.200 perusahaan di Afrika, Asia-Pasifik, Timur, Eropa Tengah dan Amerika Latin.

"Ada jalan yang panjang untuk mencapai kesetaraan gender sesungguhnya di tempat kerja, terutama untuk posisi top management," kata Deborah France-Massin, direktur ILO Bureau for Employers Activities.

Kesimpulan dari laporan ini adalah dalam dalam dunia bisnis, dominasi pria sangat kuat dan sulit bagi wanita untuk mencapai posisi yang setara. Selain itu, laporan ini juga menyimpulkan bahwa semakin besar perusahaan, maka semakin kecil kemungkinan pemimpinnya seorang wanita.

Menurut laporan itu, Jamaika memiliki proposisi tertingg wanita dalam posisi manajer, yaitu 59,3 persen. Di Asia, negara dengan peringkat tertinggi adalah Filipina dengan 47,6 persen wanita di posisi top management. Di Amerika Latin, Kolombia menempat posisi tertinggi dengan 53,1 persen.

Tim riset mengakui bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam laporan ini. Misalnya, karena data yang diperoleh adalah gabungan antara sektor publik dan swasta, maka sulit untuk melihat dan menganalisis salah satunya saja. (Rio/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya