Liputan6.com, Semarang - Pertumbuhan apartemen di Semarang dalam beberapa tahun terakhir meningkat pesat. Data dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menunjukkan bahwa pertumbuhan apartemen di Semarang karena memang minat masyarakat cukup tinggi.
ketua DPD REI Jawa Tengah, Prijanto menjelaskan, penjualan apartemen di Semarang selalu melebihi ekpekstasi. Salah satu faktor pendorongnya adanya migrasi orang-orang dari luar Jawa Tengah yang memilih kota Semarang sebagai salah satu tempat tinggal. Ini artinya Semarang dianggap, sebagai kota yang nyaman dan aman untuk ditinggali," kata Prijanto, Selasa (27/1/2015).
Pernyataan Prijanto diamini oleh Suka Adhi Satya, salah satu developer yang mengembangkan Paltrow City di kawasan Tembalang, Semarang. Mengembangkan hunian vertikal di sekitar kampus Universitas Diponegoro, Adhi mengaku penjualannya melebihi ekspektasi.
"Banyak orang khususnya dari luar daerah yang memilih Semarang karena dianggap jauh lebih nyaman. Baik dari sisi lingkungan, lalu lintas maupun kemanan," kata Suka Adhi Satya.
Paltrow City yang dikembangkan Adhi memang menjadi incaran banyak orang karena lokasinya masih bisa berkembang. Kebutuhan hunian para mahasiswa baru yang tumbuh sekitar 18 ribu per tahun, dianggap sebagai potensi investasi.
Adhi tak menampik adanya orang yang memiliki apartemen hanya untuk investasi atau rumah kedua. "Ada sebagian orang yang menganggap apartemen merupakan investasi jangka panjang yang tepat, tetapi ada juga yang membeli lantas dijual kembali dalam waktu yang singkat," katanya.
Saat ini di Semarang memang sedang dikembangkan hunian vertikal. Khususnya yang berada di perkotaan karena harga tanah yang sangat tinggi, dan tidak memungkinkan menjual rumah tapak.
Para pembeli apartemen memang tak hanya dari Semarang, namun juga dari kota-kota lain Demak, Pati, dan Kudus, Magelang, Salatiga bahkan juga warga Jakarta. Tingginya animo masyarakat ini merupakan indikator bahwa situasi ekonomi tak terlalu buruk, apalagi apartemen merupakan properti yang harganya tidak murah.
"Kami sendiri mengusahakan bahwa satu unitnya kita lepas seharga rumah tapak, jadi tak terlalu tinggi untuk hunian sekelas apartemen," kata Adhi. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)
Orang Semarang Mulai Minati Apartemen
Para pembeli apartemen memang tak hanya dari Semarang, namun juga dari kota-kota lain Demak, Pati, dan Kudus, Magelang dan Salatiga.
Diperbarui 27 Jan 2015, 17:33 WIBDiterbitkan 27 Jan 2015, 17:33 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki Gas di Tol Japek, Diduga Slip Ban
Hasil Final 2 Liga Voli Korea: Megawati Hangestri Top Skor, Red Sparks Kena Comeback Pink Spiders
Ancol Targetkan 660 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran 2025
Daya Beli Lemah, Buruh Minta Sembako Murah hingga Modal Kerja
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Everton, Kamis 3 April 2025 Pukul 02.00 WIB di Vidio
Curah Hujan Tinggi, Banjir dan Longsor Terjang Tapin Kalsel
7 Potret di Balik Layar Kolaborasi Haddad Alwi dan Ueno Family, Ritsuki Bikin Gemas
Pangeran Harry Diduga Kirim Pesan Tak Menyenangkan Usai Ketua Sentebale Tolak Membela Meghan Markle
Buntut Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bakal Panggil Kepala Daerah
Tak Suka Rekan Kerja, Wanita Polandia Nekat Meracuni Minuman Temannya
Wamen Ketenagakerjaan Temui Rizieq Shihab, Bahas Apa?
Produknya Bisa Go Global, UMKM Ungkap Segudang Manfaat Ikut UMK Academy