Pengusaha Minta BI Dengar Keluhan Soal Rupiah

BI seharusnya mengundang seluruh pengurus Kadin dari berbagai pelosok Indonesia sebelum rupiah tergelincir lebih jauh.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 14 Mar 2015, 17:36 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2015, 17:36 WIB
Gedung BI
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan rupiah yang telah mencapai 13.200 per dolar AS mulai meresahkan para pengusaha terutama kelas menengah ke bawah. Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua Umum KADIN Yugi Prayanto berharap Bank Indonesia (BI) dapat menggelar pertemuan khusus guna mendengar keluhan dan usulan para pengusaha.

"Pengusaha cuma butuh stabilitas rupiah. Tapi sampai saat ini belum ada undangan dari BI untuk berbicara dengan Kadin soal pelemahan rupiah," katanya di Jakarta, Sabtu (15/3/2015).

Yugi mengungkapkan, BI seharusnya mengundang seluruh pengurus Kadin dari berbagai pelosok Indonesia sebelum rupiah tergelincir lebih jauh. Dia menjelaskan, para eksportir seperti kerajinan tangan di Bali tentu mendapat untung dari pelemahan rupiah.

Tapi pemerintah juga harus memikirkan para pelaku usaha yang bahan bakunya masih impor. Dia menjelaskan, sejauh ini pakan gandum untuk ternak masih impor dan nilainya mencapai triliunan rupiah.

"Kuncinya membuka peluang industri dari hulu ke hilir dan mempermudah investasi. Sekarang investor juga harus hitung-hitung kapan balik modalnya, kalau lebih dari lima tahun, mereka tak akan mau," tutur Yugi.

Kemudahan investasi juga dapat membantu para pengusaha menggenjot bidang ekspornya.

Yang jelas, pengusaha hanya berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas rupiah sebagaimana tugasnya. Jika tidak, hal itu dianggap Yugi akan menyulitkan pengusaha untuk menghitung potensi laba rugi dari bisnis yang dijalaninya. (Sis/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya