Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan mendapatkan proposal dari tiga negara mengenai pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia yang bakal on-grid pada 2032.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kadin Aryo Djojohadikusumo, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, tiga negara itu antara lain Amerika Serikat (AS), China dan Rusia. "Dari tiga negara dan kebetulan tiga-tiganya ini melibatkan anggota Kadin," ujar dia.
Advertisement
Ia menuturkan, proposal tersebut masih dalam tahap negosiasi, tetapi dari pihak Amerika Serikat sudah menjalin kemitraan dengan anggota Kadin.
Aryo menuturkan, Rusia sudah menuturkan, perusahaan negaranya yakni Rosatom tertarik untuk menjalin kerja sama pembangunan PLTN di Tanah Air.
"Baru dua hari yang lalu secara resmi Rusia melalui Sergei Shoigu waktu beliau bertemu dengan Bapak Presiden, Rosatom berminat untuk ikut serta membangun PLTN," kata dia.
Sementara itu, ia menuturkan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan China melalui China National Nuclear Corporation (CNNC) saat lawatan Kadin ke Beijing pada November 2024.
"Tiga negara ini sudah berkomunikasi dengan kita di anggota-anggota Kadin sehingga sudah ada pembicaraan yang serius, bukan hanya China, bukan hanya Rusia, tapi juga Amerika Serikat," kata dia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyiapkan tiga gugus tugas (task force) untuk menentukan lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang direncanakan mulai beroperasi (on-grid) pada tahun 2032.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani menuturkan, tiga gugus tugas tersebut bakal ditunjuk pihaknya setelah pemerintah meresmikan pembentukan Badan Organisasi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).
Eniya menuturkan, selain bertugas untuk menentukan lokasi, gugus tugas itu juga nantinya diminta untuk membuat prosedur keamanan (safety) mulai dari rencana pembangunan PLTN perdana hingga operasional fasilitas elektrifikasi dari energi nuklir tersebut.
Bertemu Bos Masdar, Menko Airlangga Bahas Energi Nuklir
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi pada Selasa (11/02), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Menko Airlangga menghadiri acara tahunan World Government Summit (WGS) di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA).
Pertemuan mendiskusikan kerja sama di sektor energi terbarukan yang telah dijalin Indonesia dan PEA, salah satunya melalui Proyek PLTS Terapung Cirata yang akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Proyek tersebut dilaksanakan oleh Masdar bekerja sama dengan PT. PLN (Persero) dan sudah mulai beroperasi pada November 2023. Sebagai PLTS Terapung terbesar di ASEAN berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp), PLTS Cirata mampu mensuplai listrik ke 50.000 rumah.
Pada kesempatan ini Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama baik yang sudah berjalan “PLTS Cirata memunculkan harapan baru dalam upaya Indonesia untuk mencapai energi berkelanjutan. Kerja sama ini menunjukkan komitmen Masdar untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ungkap Airlangga.
Pertemuan ini juga membahas peningkatan kerja sama PLN dan Masdar dengan target menambah kapasitas PLTS Cirata pada tahap berikutnya.
Advertisement
Jalin Kerja Sama dengan PLN
Dengan luasan Waduk sekitar 6.200 Ha, potensi pengembangan PLTS Terapung Cirata bisa mencapai lebih dari 1.000 MWp. Peningkatan kerja sama tersebut telah dimulai dengan ditandatanganinya Joint Development Study Agreement Cirata Phase II pada tahun lalu.
Dalam mendukung pencapaian ketahanan energi di Indonesia, Masdar juga telah menjalin kerja sama dengan PLN dan Pertamina dalam beberapa rencana proyek energi terbarukan yang menggunakan tenaga surya, angin, green hydrogen dan panas bumi. Salah satu proyek yang sedang dijajaki bersama PLN dan Pertamina terkait dengan dukungan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami berharap agar pengembangan energi bersih di IKN berkapasitas 200 MW dapat segera terselesaikan,” ujar CEO Mohamed.
Menko Airlangga mendorong Masdar untuk mengeksplorasi kerja sama energi terbarukan lainnya termasuk energi nuklir guna mendukung pencapaian net-zero emission pada 2060.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga pada pertemuan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis, dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai Denny Lesmana.
