Liputan6.com, Moskow - Demi mengatasi krisis listrik yang semakin nyata terjadi di Tanah Air, pemerintah serius mewujudkan berbagai energi alternatif. Keseriusan pemerintah dapat dilihat dari rencana pembangunan reaktor daya multifungsi di kawasan Serpong, Banten yang tendernya dimenangkan Konsorsium Rusia-Indonesia pada lelang tahap pre-desain dalam proyek tersebut.
Konsorsium itu terdiri dari beberapa perusahaan Indonesia yaitu PT Rekayasa Engineering dan PT Kogas Driyap Konsultan, dan perusahaan Rusia NUKEM Technologies GmbH, anak usaha dari Rosatom yang merupakan perusahaan nuklir milik pemerintah.
Konsorsium Rusia-Indonesia ini akan mengerjakan pembangunan reaktor gas-cooled multifungsi bersuhu tinggi dengan kapasitas 10 megawatt (MW). Selama 8 bulan, konsorsium ini akan bertanggungjawab pada ruang lingkup pengerjaan termasuk persiapan studi kelayakan untuk desain konseptual dan paket desain dasar.
Penandatanganan kontrak pengerjaan ini diharapkan dapat dilakukan akhir April 2015.
Sementara Private Institution RAIN, perusahaan pengelola Rosatom Asia yang berbasis di Singapura, bertugas mengurus interaksi bea cukai, persiapan dokumen tender dan koordinasi partisipasi Rosatom dalam proyek ini.
“Kami berhasil menyusun sebuah tim profesional berskala internasioanl yang kaya pengalaman di bidang teknologi nuklir. Kami siap mengembangkan desain yang efisien dan aman yang akan menjadi program nuklir unggul Indonesia, di masa depan,” terang Presiden Private Institution RAIN Alexander Marten seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (22/4/2015).
Pemasok Kobalt-60
Selain memenangkan tender pre-desain reaktor daya, Rusia juga menjadi pemasok pertama Kobalt-60 (Co-60) sebagai sumber pengion untuk perusahaan Indonesia, Rel-Ion. Kobalt-60 ini akan dipasok oleh JSC Isotope, anak perusahaan Rosatom.
Kobalt-60 dikirim melalui jalur laut selama 50 hari dari St. Petersburg menuju Indonesia. Dalam waktu dekat, perwakilan Rel-Ion akan datang ke Moskow untuk membahas rincian kerja sama tersebut.
Rel-Ion merupakan perusahaan yang menyediakan layanan sterilisasi gamma. Cakupan layanan meliputi sterilisasi alat-alat medis desinfeksi wadah medis dan makanan, dan juga bahan baku untuk industri kosmetik. Dalam proses sterilisasi dengan unit sinar gamma, bakteri dan mikroorganisme berbahaya lainnya dieliminasi, sehingga produk olahan lebih aman dikonsumsi. (Sis/Gdn)
Rusia Siap Bangun Reaktor Nuklir di Indonesia
Perusahaan Rusia memenangkan lelang tahap pre-desain pembangunan reaktor daya multifungsi di kawasan Serpong, Banten.
diperbarui 22 Apr 2015, 12:55 WIBDiterbitkan 22 Apr 2015, 12:55 WIB
Indonesia dinilai belum membutuhkan sumber energi nuklir karena masih banyak cadangan batu bara dinilai masih cukup untuk jangka panjang.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Caption Lomba Keren untuk Memotivasi dan Menginspirasi
Trump Divonis Bersalah tapi Tidak Dijatuhi Hukuman dalam Kasus Suap
Harga Kripto Hari Ini 11 Januari 2025: Bitcoin Cs Kompak Menghijau, Tanda-tanda?
Penjualan Mobil Astra Capai 482.964 Unit pada 2024
Salah Penggunaan Asmaul Husna dalam Berdoa jadi Tak Efektif, Harusnya Begini Kata UAH
The People’s Cafe Resmi Tersertifikasi Halal, Apa Menu Andalan Terbarunya?
Ciri Sejarah Sebagai Ilmu: Pengertian, Karakteristik, dan Penerapannya
KPU Jakarta Serahkan Berkas Pengesahan Gubernur dan Wagub Terpilih ke DPRD
350 Caption Korea Aesthetic untuk Instagram Kamu
Ramalan Baba Vanga, 5 Zodiak Ini Akan Beruntung Finansial di Tahun 2025
PUBG: Battlegrounds Hadirkan Karakter AI yang Bisa Diajak Berinteraksi
Ganti Zirkzee, Manchester United Tawar Striker Haus Gol Liga Inggris asal Prancis