Dari Rumput Laut, Petani Ini Bisa Raup Rp 27 Juta per Bulan

Petani rumput laut di Balikpapan, Kalimantan Timur bisa meraup Rp 27 juta per bulan karena produksinya mengalami peningkatan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Mei 2015, 15:46 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 15:46 WIB
Rumput Laut
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Balikpapan - Petani rumput laut Kelurahan Manggar, Balikpapan Kalimantan Timur bisa meraup Rp 27 juta per bulan karena produksinya mengalami peningkatan.

Ketua Kelompok Tani Sumber Laut Berjaya Mohammad Idris mengatakan, budidaya rumput laut di Desa Manggar, sudah berlangsung sejak tahun 2007. Namun budidaya tersebut masih dilakukan dengan cara konvensional karena keterbatasan sarana prasarana sehingga hasilnya kurang maksimal.

"Kita inisiatif sendiri untuk belajar di Bantaeng Sulawesi.  Setelah belajar, sudah ada yang coba. Setelah jadi saya laporkan ke kelurahan, untuk mengurus izin domisili usaha," kata Idris di tempat Budidaya rumput laut Kelompok Tani Sumber Laut Berjaya, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/5/2015).

Ia menambahkan, saat itu produksi rumput laut kelompok nelayan tersebut hanya 500 kilogram (kg), karena petani menjemur rumput laut di atas pasir, yang mengakibatkan panen tidak maksimal.

Namun kondisi berubah sejak 2012, melalui upaya pengembangan masyarakat di sekitar daerah operasi PT Pertamina (Persero), dengan membantu membangun para-para atau tempat untuk menjemur rumput kepada Kelompok Tani Sumber Laut Berjaya, hasil produksi lebih maksimal mencapai dua hingga tiga ton per bulan

“Bantuan para-para, telah mendorong peningkatan hasil panen rumput laut hingga 4 sampai 6 kali lipat,”ungkap Senior Supervisor Eksternal Relations Pertamina Marketing Operation Region VI, Andar Titi Lestari.

Seiring perjalanan waktu, Kelompok Tani Sumber Laut Berjaya, terus mengembangkan pembuatan para-para,  kini luasnya mencapai 450 m2.
Dengan harga jual rumput laut basah yang bagus kualitasnya berkisar Rp 9.000 per kg, dalam sekali panen petani bisa mendapat tiga ton rumput laut basah atau senilai Rp 27 juta.

Produksi rumput laut tak hanya dijual dalam bentuk kering ke para pengepul yang mendistribusikan  ke sejumlah kota seperti Makassar atau Surabaya untuk bahan kosmetik. Para ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK membuat produk olahan rumput laut, seperti kerupuk, jelly dan kue.

" Jika sebelumnya telah diberikan pelatihan pengemasan, maka ke depan akan didorong untuk pendaftaran produk ke Dinas Perindustrian dan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI," paparnya.

Potensi budidaya rumput laut di kota Balikpapan menjadi andalan sehingga pemerintah setempat menargetkan panen bisa mencapai 150 metrik ton per bulan. Sentra petani rumput laut di kota Balikpapan banyak ditemukan di kawasan Balikpapan Timur, yakni kawasan pantai Manggar hingga pantai Lemaru dan Teritip.(Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya