Liputan6.com, Morowali - Presiden RI Joko Widodo hari ini meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel milik PT Sulawesi Mining Investmen (SMI) di desa Fatufia, Kecamatan Bahodopo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Dalam peresmiannya, Jokowi mengapresiasi komitmen SMI dalam meningkatkan nilai tambah produk nikel di Indonesia yang bisa mendongkrak penerimaan negara dari segi ekspor.
"Sebelumnya nikel diekspor dalam bentuk bahan mentah, di daerah lain juga sama. Ekspor mineral mentah ini distop, tidak boleh karena harus ada nilai tambah untuk daerah dan untuk lingkungan daerah," papar Jokowi di Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (29/5/2015).
Dijelaskan Jokowi, dengan adanya smelter ini akan menjadikan harga jual nikel dari Indonesia akan naik puluhan kali lipat dari yang sebelumnya hanya US$ 30 per metrik ton.
Jika diolah dengan barang setengah jadi melalui pabrik miliki SMI ini, harganya bisa menjadi kisaran US$ 1.300 per metrik ton. Ini akan membantu mengurangi defisit neraca transaksi perdagangan Indonesia.
"Saya titip pada pimpinan SMI agar dalam waktu secepatnya enam tahun, agar nantinya bahan mentah yang ada dijadikan barang jadi. Misalnya, stainless steel harganya bisa US$ 2.800 per metrik ton," kata Jokowi.
Usai mengunjungi Morowali, Jokowi dijadwalkan akan kembali terbang menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU menuju Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Di Parigi Moutung, Jokowi akan membagikan kartu sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Di Parigi, Jokowi akan mendarat di alun-alun Parigi Motung dan disambut oleh Bupati Parigi Moutong.(Yas/Ndw)