Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan untuk mengganti Direktur Utama Perum Bulog pada Senin (8/6/2015). Djarot Kusumayakti dipilih untuk menggantikan Lenny Sugihat.
Djarot dan Lenny dulu merupakan rekan kerja. Keduanya sama-sama bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama Bulog Djarot menduduki jabatan Direktur Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sejak tahun 2010 sedangkan Lenny sebelum diangkat sebagai direktur Utama bulog adalah Direktur Pengendalian Risiko Kredit.
Djarot cukup lama berkiprah di BRI, sebelum menduduki kursi direktur, dirinya menjabat sebagai Kepala Divisi Analisis Kredit BRI. Ia menduduki jabatan tersebut pada 2005 hingga 2010. Sebelumnya, Djarot adalah Wakil Pimpinan Kantor Wilayah BRI Jakarta.
Pria berkacamata ini menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Yogyakarta dan kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Airlangga, Surabaya.
Djarot mengaku sudah menerima kabar penunjukan dirinya sebagai Direktur Utama Perum Bulog sekitar dua minggu lalu. Namun kepastian bahwa ia memang menduduki posisi tersebut baru keluar pada Senin (8/6/2015) ini melalui Surat keputusan Menteri BUMN Nomor SK-87/MBU/06/2015 tanggal 8 Juni 2015.
"Dapat kabar baru sekitar satu minggu atau dua minggu ini," kata Djarot, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Menurut Djarot, tidak ada upacara pengangkatan dirinya sebagai orang nomor satu di Bulog. Di kantor BUMN, dirinya hanya menerima Surat Keputusan dari pihak Kementerian BUMN. Hal tersebut sengaja dilakukan. "Tidak ada pelantikan, hanya terima Surat Keputusan saja, kami memang kurangi acara yang sifatnya seremonial," tutupnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN Muhamad Zamkhani mengatakan bahwa pencopotan Lenny karena sejak awal tahun kinerja yang ditunjukkan oleh Bulog belum sesuai harapan.
Dari target penyerapan gabah yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 4 juta ton pada 2015, hingga saat ini perusahaan plat merah tersebut baru bisa menyerap sebanyak 1,2 juta ton.
"Alasanya supaya Bulog lebih kencang lagi, seperti soal penyerapan gabah. Sekarang masih kurang. Target Pak Presiden kan 4 juta ton, sekarang baru 1,2 juta ton. Sedangkan puncak panen hanya 3 bulan," jelasnya.
Zamkhani juga menyatakan bahwa hingga saat ini, Kementerian BUMN belum memutuskan pengganti Lenny setelah resmi dicopot. "Belum ada penggantinya," tandas dia. (Pew/Gdn)
Ini Sepak Terjang Djarot Kusumayakti, Dirut Baru Bulog
Menurut Djarot, tidak ada upacara pengangkatan dirinya sebagai orang nomor satu di Bulog.
diperbarui 08 Jun 2015, 17:09 WIBDiterbitkan 08 Jun 2015, 17:09 WIB
Djarot Kusumayakti ditunjuk Menteri BUMN Rini Soemarno menjadi Direktur Utama Perum Bulog.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming Liga Inggris Brentford vs Liverpool di Vidio, Sebentar Lagi Kick-off
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba di Depok, 4 Tersangka Diamankan
Belum Kantongi Sertifikat Operator Udara, Kapan Maskapai Baru Fly Jaya Beroperasi?
Anggota DPR Netty Dukung Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ajak Masyarakat Pastikan Kartu BPJS Aktif
Ramai Dibahas, Apa Itu Lavender Marriage yang Dikaitkan dengan Artis Ternama?
International Global Network Gelar AYIMUN ke-16 di Malaysia, Saring 1.000 Anak Muda dari 38 Negara dan Gandeng 6 Duta Besar
Starbucks Bakal Pangkas Karyawan pada Maret 2025, Ini Alasannya
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Aston Villa, Minggu 19 Januari 2025 Pukul 00.30 WIB di SCTV dan Vidio
4 Fakta Terkait Banjir Besar di Kota Bandar Lampung, Terjang 17 Wilayah
Dikenal sebagai Viagra Jawa, Tanaman Liar Tapak Liman Bisa Tingkatkan Gairah Seksual
Infinite Kembali Konser di Jakarta Setelah 10 Tahun: Semuanya Lebih Cantik Ya!
VIDEO: Viral Maling Motor Apes Gagal Terobos Portal di Persada Bekasi