Liputan6.com, New York - Bagi para konsumen, harga minyak yang terus turun dan murah tentu merupakan kabar positif. Tapi tidak bagi sejumlah perusahaan energi yang harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawan demi menghemat biaya operasional yang kian tertekan lantaran harga minyak murah.
Melansir laman CNBC, Jumat (12/6/2015), sejumlah perusahaan energi harus memberhentikan para pegawai yang mempunyai ketrampilan tinggi yang sebenarnya dibutuhkan industri tersebut. "Penurunan harga minyak juga meningkatkan kecemasan di kalangan pegawai," kata CEO Hornbeck Offshore Services, Todd Hornbeck.
Saat ini harga minyak masih bertahan di level bawah atau 50 persen lebih rendah dibandingkan puncak tertingginya tahun lalu. Artinya, perusahaan harus memangkas biaya produksi agar tetap bisa bersaing dengan perusahaan lain.
Hornbeck mengatakan, kekhawatiran terhadap pemutusan hubungan kerja juga dapat menghambat potensi para pegawai muda berbakat yang merintis karir di industri perminyakan. Menurutnya, ancaman PHK kini menjadi salah satu isu besar di perusahaan minyak.
Tak hanya para pekerja yang usianya sudah mendekati pensiun, para pegawai baru dengan berbagai keterampilan juga ikut dihantui kecemasan tersebut. Beberapa perusahaan ke depan diprediksi masih akan memberhentikan sejumlah karyawan demi mendapatkan posisi produksi yang lebih efisien.
Pada Januari tahun ini, perusahaan penyedia jasa dan peralatan lapangan minyak nomor satu di dunia Schlumberger Ltd mengaku harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 pegawai lantaran harga minyak sudah menyentuh US$ 47 per barel.
Sebulan kemudian, Halliburton mengumumkan akan memberhentikan sekitar 6,5 persen hingga 8 persen dari seluruh pegawainya di dunia setelah harga minyak kembali menurun. Sebanyak 6.400 pegawai akan terkena dampak dari keputusan perusahaan global itu untuk menghemat anggaran. (Sis/Gdn)
Harga Minyak Turun, Aksi PHK Karyawan Bisa Tambah Parah
Sejumlah perusahaan energi harus menghentikan para pegawai berketerampilan tinggi yang sebenarnya dibutuhkan industri tersebut.
diperbarui 12 Jun 2015, 13:14 WIBDiterbitkan 12 Jun 2015, 13:14 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PPN 12% Diprediksi Tambah Penerimaan Negara Rp 75 Triliun
Pramono Menang Telak di TPS Sendiri
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jabar 77%: Acep-Gitalis 10,64%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 17,94%, Dedi-Erwan 62,20%
Ini Pesan Calon Wakil Gubernur Lampung Sutono di Hari Pencoblosan
Hasil Quick Count Indikator Pilgub Jateng Suara Masuk 70,67%: Andika-Hendi 42,04%, Luthfi-Yasin 57,96%
Dampak Benih Lobster Dilegalkan: Nelayan Semringah, Pembudidaya Ketiban Untung
7 Arti Mimpi Bertemu Presiden Joko Widodo, Simbol Keberkahan atau Peringatan?
Fokus : Mencoblos di Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Ayu Ting Ting dan Keluarga Kompak Kenakan Busana Senada, Berikan Hak Suara di Pilkada 2024
Hasil Quick Count Indikator Pilgub Sumut 2024 Suara 38%: Bobby-Surya 64,80%, Edy-Hasan 34,88%
Para Atlet Paralympic Goalball Peraih Emas Kompak Gunakan Hak Suaranya di TPS Palembang
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jatim 70,33%: Luluk-Lukman 8,77%, Khofifah-Emil 59,11%, Risma-Gus Hans 32,11%