Harga Belum Stabil, Arab Saudi Siap Naikkan Produksi Minyak

Arab Saudi siap meningkatkan produksi minyak dalam beberapa bulan ke depan jika permintaan meningkat sesuai prediksi

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Jun 2015, 10:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 10:45 WIB
Semester I 2014 Realisasi Produksi Minyak Nasional 796,5 MBOPD
Dengan realisasi produksi minyak nasional 796,5 MBOPD dan gas 6,897 MMSCFD pada semester I 2014, pemerintah berupaya menahan laju produksi melalui pengembangan lapangan dan mencegah gangguan produksi, (28/7/2014). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia tercatat belum mampu kembali ke harga tertingginya pada 2014 setelah menurun drastis hingga akhir tahun lalu. Setelah menguat perlahan sejak Januari 2015, kini harga minyak masih bergerak di kisaran US$ 65 per barel.

Di tengah pergerakan harga minyak yang belum stabil, Arab Saudi mengatakan, pihaknya siap meningkatkan produksi minyak dalam beberapa bulan ke depan. Keyakinan Arab Saudi bahwa permintaan minyak akan menguat ke depan membuat negara tersebut yakin akan meningkatkan produksi minyaknya hingga mencetak rekor terbaru.

Melansir laman Reuters, Jumat (12/6/2015), Direktur Eksekutif Saudi Aramco Ahmed Al-Subaey mengatakan, eksportir minyak terbesar di dunia itu siap berdiskusi dengan para pembeli di India untuk memberikan tambahan minyak.

Arab Saudi meningkatkan produksi hingga ke sekitar 10,3 juta barel per hari pada Mei, rekor produksi tertingginya. Itu lantaran permintaan global yang tercatat meningkat.

Arab Saudi siap untuk meningkatkan produksi minyak dalam beberapa bulan mendatang ke rekor baru untuk memenuhi kenaikan permintaan global, meskipun peningkatan penggunaan dalam negeri, kata seorang pejabat senior negara perusahaan minyak pada hari Kamis.

Setiap kenaikan produksi di pasar yang sudah kini sudah kebanjiran pasokan akan menjadi tanda OPEC tetap pada keputusannya untuk mengelola pangsa pasar global. Strategi OPEC itu dipandang sebagai faktor utama yang membuat harga minyak turun drastis tahun lalu.

"Kami memiliki banyak pasokan minyak, dan Anda tak akan melihat pemangkasan produksi di Arab Saudi," kata Al-Subaey setelah bertemu dengan para petinggi perusahaan minyak di India.

Arab Saudi sebenarnya pernah menurunkan ekspor minyak selama beberapa bulan saat permintaan komoditas itu meningkat tajam lantaran kebutuhan listrik yang tinggi. Al-Subaey mengatakan, negaranya memiliki cadangan yang cukup dan mampu meningkatkan produksi minyak lebih tinggi lagi.

"Jika pasar membutuhkan, kami akan sediakan," kata Al-Subaey.

Pekan lalu, OPEC memutuskan untuk tetap mempertahankan kapasitas produksinya selama enam bulan ke depan. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya