Liputan6.com, Jakarta - Kondisi ekonomi global dan domestik sedang mengalami masa-masa sulit. Sejumlah negara maju dan berkembang memangkas target pertumbuhan ekonomi di 2015 ini, termasuk Indonesia. Bahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro kembali menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,2 persen pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, angka 5,2 persen merupakan level pertumbuhan ekonomi yang realistis bagi Indonesia saat ini. Dengan kondisi ekonomi dunia yang sulit, target 5,8 persen hingga 6,6 persen di asumsi sebelumnya dinilai terlalu optimistis.
"Berbagai negara di dunia merevisi ke bawah pertumbuhan ekonominya. China pangkas pertumbuhan ekonomi dari 7 persen menjadi 6,5 persen, ekonomi dunia menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 3,5 persen. Jadi target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2 persen lebih realistis," ucap dia di kantornya, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Lebih jauh Sofyan menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2 persen diharapkan tercapai. Keyakinan ini seiring dengan berbagai upaya pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi meski para ekonomi meramalkan lebih rendah dari 5,2 persen.
Upaya tersebut, antara lain memperkuat permintaan atau konsumsi domestik, memacu pembangunan infrastruktur, memperbaiki iklim investasi, dan sebagainya. "Kalau mengandalkan eksternal sulit, karena kita enggak bisa mengontrolnya," tegas dia.
Sebagai contoh, diterangkan Sofyan, harga komoditas seperti batu bara, nikel dan lainnya masih anjlok. Harga karet dan timah pun terperosok dalam. Apalagi ekspor bahan mentah hampir nihil karena harus melakukan hilirisasi.
"Harga semua komoditas jatuh, ekspor ke luar negeri juga sangat sulit karena pertumbuhan negara tujuan ekspor Indonesia tidak tinggi," cetusnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga akhir 2015. Sedangkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen pada semester II 2015.
Sebelumnya Bambang telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,5 persen sampai 6 persen di tahun depan. Level tersebut turun dari asumsi sebelumnya yang dipatok 5,8 persen sampai 6,2 persen.
"Itu terjadi karena tahun ini dan tahun depan adalah periode ketidakpastian yang sangat mudah berubah kondisinya," ujar Bambang.
Dia menjelaskan, ketidakpastian ini datang bukan saja dari isu kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve, tapi juga pemerintah perlu memperhatikan kondisi Yunani yang terancam gagal bayar utang. "Kalau skema (Yunani) berantakan akan mempengaruhi stabilitas pasar keuangan dunia," ucap Bambang. (Fik/Gdn)
Dua Kali Revisi Pertumbuhan Ekonomi, RI Harus Realistis
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2 persen bisa tercapai.
Diperbarui 03 Jul 2015, 18:43 WIBDiterbitkan 03 Jul 2015, 18:43 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla berdiskusi dengan Menko Perekonomian Sofyan Djalil saat memimpin rapat terbatas membahas persiapan jelang bulan puasa di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/6).(Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Benarkah jika Sengaja Tinggalkan Sholat Tidak Perlu Mengqadha? Buya Yahya Menjawab
7 Resep Bacem Tahu Tempe yang Manis dan Gurih, Bisa Jadi Stok Lauk di Rumah
3 Cara Mudah Melatih Anak Berpuasa Ramadan
Di Samarinda, Haedar Nashir Tekankan Tiga Pilar Kemajuan Bangsa
AHY Pastikan Undang Prabowo Subianto Hadiri Kongres ke-6 Demokrat
Pria di Jatinegara Jadi Korban Begal, Diancam Pakai Sajam dan Motor Dirampas
Penuh Bahagia, Begini Momen Aurel Hermansyah Bersama Ibu Kandung, Sambung dan Mertua dalam Satu Frame di Ulang Tahun Ameena
10 Hewan dengan Bahaya Mematikan, Tak Disangka Siput Salah Satunya
Baby Bump Jadi Sorotan, Potret Serasi Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Jadi Pengiring Pengantin
Disebut Duo Gemes dan Bestie Sejak Dini, Ini Momen Lily Anak Raffi-Nagita dan Humaira Anak Zaskia-Irwansyah saat Playdate
Mengintip Ubahan Hyundai Staria Facelift yang Debut di IIMS 2025
4 Tanda Persahabatan Bertepuk Sebelah Tangan, Meski Kamu Benar-Benar Mencintainya