Liputan6.com, Yogyakarta - Putri Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun atau Mangkubumi, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Yogyakarta untuk periode 2015-2020.
Pembayun menggantikan Ketua Kadin DIY periode sebelumnya yang dipegang Gonang DJuliastono usai terpilih secara aklamasi melalui Musyawarah Daerah (Musda) VII, di Royal Ambarrukmo Yogyakarta beberapa waktu lalu. Pengukuhan itu dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia Surya Bambang Sulistio dan Gubernur DIY Sultan HB X.
Usai dilantik, GKR Mangkubumi berjanji akan memajukan ekonomi di Yogyakarta melalui Kadin dengan mengajak seluruh pengusaha menjadi anggota.
Advertisement
Dia mengatakan, di dalam kepengurusan saat ini dinilai lebih ramping dibanding periode sebelumnya. Sehingga ini diharapkan dapat memajukan dan membuat anggota Kadin bekerja dengan ikhlas. Tentu dengan cara bersikap dan bertindak dengan ramah, mulai dari bertutur kata yang santun dan bermartabat sesuai dengan keistimewaan Yogyakarta.
“Yang utama karena sudah tidur cukup lama kita konsolidasi ke dalam menata kembali apa yang sudah tertinggal dan belum dikerjakan. Masing masing bidang semakin ramping. Kerampingan ini dibutuhkan pengurus yang siap bekerja memajukan Kadin. Selama ini berjalan sendiri bisa bergabung dengan Kadin saling bergandengan tangan untuk memajukan bisnis dan ekonomi di DIY,” kata dia di Bangsal Kepatihan, Jumat (7/8/2015).
GKR Mangkubumi mengakui saat ini kondisi ekonomi dunia memang sedang lesu. Untuk itu perlu kemandirian dari pengusaha untuk menghadapinya dan tidak perlu lagi bergantung pada pengusaha dari luar negeri.
Sebab itu, pengusaha nasional dituntut kreatif untuk memajukan industri dalam negeri khususnya di Yogyakarta.
“Kondisi ekonomi dunia melesu. Potensi lokal kan dimaksimalkan bahwa ekonomi di DIY bisa dibangun oleh kita sendiri. Usaha mikro seperti UKM paling kena dampaknya. Nah tentunya tidak bisa berharap dengan luar negeri soalnya kita bisa support agar tetap berdiri dengan kualitas berkualitas sesuai dengan pasar,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur DIY Sultan HB X dalam sambutannya mengatakan, jika Kadin DIY sudah terbangun dari tidur lamanya dengan kepengurusan baru ini.
Ia berharap agar Kadin yang dahulu dipandang kurang oleh pengusaha dapat berfungsi efektif. Apalagi, masih banyak program Kadin DIY yang belum terselesaikan usai kepengurusannya tahun 1998 lalu. Salah satu contohnya kerjasama parsial dengan UGM dan Pemda DIY yang perlu diperbaharui.
"Kerjasama itu akan memberi manfaat bagi banyak pihak. Penerapan hasil riset untuk industri baru, kerjasama luar negeri dan keterkaitan antar sektor usaha dan pengebangan investasi antar anggota. Lalu diversifikasi berbasis teknologi untuk mendukung Yogya pusat industri kreatif dan multiefeknya terbangun usaha di bidang lain. Sehingga terbangun Yogyakarta incorporated untuk meningkatkan daya saing daerah. UGM akan meningkatkan research aktif untuk mengembangkan di bidang bisnis," ujar Sultan.
Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Surya Bambang Sulistio mengatakan saat ini proyek di Indonesia yang ditangani investor asing juga mendatangkan tenaga kerja dari asing. Sehingga ini dapat membawa imbas bagi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dengan Pemda DIY agar inevestasi asing bermanfaat bagi warga sekitar.
“Maka Pemda perlu melakukan konsolidasi agar proyek di daerah bisa bersinergi,” katanya. (Fathi mahmud/Nrm)