Perusahaan AS Ini Ditunjuk Jadi Konsultan Proyek Kereta Cepat

China dan Jepang menjadi dua kandidat kuat sebagai calon investor kereta cepat Jakarta-Bandung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Agu 2015, 15:07 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 15:07 WIB
20150813-Kereta-Cepat-Cina-Jakarta-Rini-Soemarno
Kereta Cepat Buatan Cina (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akhirnya telah mengantongi satu nama perusahaan untuk dijadikan konsultan dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjelaskan, konsultan yang diberi kepercayaan pemerintah adalah asal Amerika Serikat, yaitu Boston Cunsulting Group (BCG).

"Kalau tidak salah itu konsultannya dari BCG, coba di tanya ke tempat saya (Kemenko Perekonomian)," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Rabu (19/8/2015).

Ditegaskan Darmin, BCG menjadi satu-satunya yang terpilih menjadi konsultan dan mereka saat ini sudah langsung bekerja. "Kalau kereta cepat itu urusannya adalah konsultan, itu sudah jalan, sedang berjalan konsultannya," tegasnya.

Seperti diketahui, China dan Jepang saat ini menjadi dua kandidat kuat sebagai calon investor kereta cepat. Dalam penilaian proposal oleh kedua negara ini, pemerintah akan memberikan waktu dua pekan bagi tim konsultan tersebut untuk menyeleksi masing-masing proposal. Dengan demikian diharapkan pada akhir bulan ini pemerintah sudah biasa menentukan mitra proyek antara Jepang dan China.

Jepang dan China hingga saat ini masih terus bersaing untuk dapat membangun kereta cepat di Indonesia. Sebagai bukti keseriusannya, China bahkan menggelar pameran kereta cepat di Main Atrium Senayan City mulai 13-16 Agustus 2015 kemarin.

Chief Engineer China Railway Corporation, He Huawu mengatakan, jika secepatnya mendapat restu dari pemerintah Indonesia, maka pada bulan ini juga pihaknya siap untuk melakukan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) proyek kereta cepat tersebut. "Kalau Agustus ini bisa groundbreaking, diperkirakan bisa rampung pada akhir 2018 atau awal 2019," kata dia.

He menjelaskan, ada banyak keuntungan yang bisa didapat dari pembangunan proyek ini. Salah satunya, proyek tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja mencapai 40 ribu orang per tahun selama masa konstruksi.

Selain itu, dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan membantu mengurangi tingkat pencemaran lingkungan lantaran kereta ini menggunakan tenaga listrik yang ramah lingkungan. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya