Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akhirnya telah mengantongi satu nama perusahaan untuk dijadikan konsultan dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjelaskan, konsultan yang diberi kepercayaan pemerintah adalah asal Amerika Serikat, yaitu Boston Cunsulting Group (BCG).
"Kalau tidak salah itu konsultannya dari BCG, coba di tanya ke tempat saya (Kemenko Perekonomian)," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Rabu (19/8/2015).
Ditegaskan Darmin, BCG menjadi satu-satunya yang terpilih menjadi konsultan dan mereka saat ini sudah langsung bekerja. "Kalau kereta cepat itu urusannya adalah konsultan, itu sudah jalan, sedang berjalan konsultannya," tegasnya.
Seperti diketahui, China dan Jepang saat ini menjadi dua kandidat kuat sebagai calon investor kereta cepat. Dalam penilaian proposal oleh kedua negara ini, pemerintah akan memberikan waktu dua pekan bagi tim konsultan tersebut untuk menyeleksi masing-masing proposal. Dengan demikian diharapkan pada akhir bulan ini pemerintah sudah biasa menentukan mitra proyek antara Jepang dan China.
Jepang dan China hingga saat ini masih terus bersaing untuk dapat membangun kereta cepat di Indonesia. Sebagai bukti keseriusannya, China bahkan menggelar pameran kereta cepat di Main Atrium Senayan City mulai 13-16 Agustus 2015 kemarin.
Chief Engineer China Railway Corporation, He Huawu mengatakan, jika secepatnya mendapat restu dari pemerintah Indonesia, maka pada bulan ini juga pihaknya siap untuk melakukan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) proyek kereta cepat tersebut. "Kalau Agustus ini bisa groundbreaking, diperkirakan bisa rampung pada akhir 2018 atau awal 2019," kata dia.
He menjelaskan, ada banyak keuntungan yang bisa didapat dari pembangunan proyek ini. Salah satunya, proyek tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja mencapai 40 ribu orang per tahun selama masa konstruksi.
Selain itu, dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan membantu mengurangi tingkat pencemaran lingkungan lantaran kereta ini menggunakan tenaga listrik yang ramah lingkungan. (Yas/Gdn)
Perusahaan AS Ini Ditunjuk Jadi Konsultan Proyek Kereta Cepat
China dan Jepang menjadi dua kandidat kuat sebagai calon investor kereta cepat Jakarta-Bandung.
diperbarui 19 Agu 2015, 15:07 WIBDiterbitkan 19 Agu 2015, 15:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Sistem Starter Pada Kendaraan: Pahami Komponen Penting untuk Menghidupkan Mesin
5 Fakta Terbaru Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines, Penyebab Awal Diduga karena Burung
Bohopanna Rilis Lini Pakaian Anak Sehari-hari, Gandeng Denny Sumargo Sekeluarga Jadi Duta Merek
2,4 Juta Tiket KA Ludes Terjual, Tembus 223 Ribu Penumpang Sehari
Antusias Perkuat LavAni, Taylor Sander Ingin Juara PLN Mobile Proliga 2025
Kisah Muslim yang Tak Pernah Berdzikir Selama Bertahun-tahun, Nasibnya Mengerikan!
Sudjiwo Tejo Sindir Vonis 6,5 Tahun Penjara Harvey Moeis: Konsisten Majakin daripada Rampas Harta Koruptor
14 Wisata Pangalengan yang Memukau, Destinasi Ideal untuk Liburan Singkat
Doa Jokowi untuk Cucu Terakhir di Syukuran Akikah
Kawanan Begal Sasar Warkop di Jaktim, Pelaku Bacok Penjaga dan Rampas Ponsel
Kripto Ini Bangkit pada 2024, Bagaimana Nasibnya 2025?
4 Tips Memilih Batik yang Cocok dengan Warna Kulit agar Tampil Lebih Menawan dan Elegan