Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus mencari cara agar pembangunan Light Rail Transit (LRT) dapat terwujud. Kini, dia tengah mencari cara untuk menutupi kebutuhan dana pembangunan LRT.
"Kita mesti cari pengarahan besok mau rapat dengan Menteri Keuangan (Menkeu)," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Hingga saat ini, BUMN yang ditunjuk untuk membangun LRT PT Adhi Karya Tbk hanya memiliki dana Rp 1,5 triliun. Sementara agar pembangunan bisa terlaksana masih butuh Rp 7 triliun.
Advertisement
"PT Adhi Karya Tbk punya Rp 1,5 triliun dari DPR RI. APBN untuk bangun LRT Rp 7 triliun semua sisanya dari mana, pinjam bank. Kalau pinjam bank jaminannya apa? Trase jalan punya Jakarta. Terus kalau berantakan mau kayak monorail lagi? Itu saja pertanyaan saya," jelas Ahok.
Dia membantah ada perdebatan keras saat mendiskusikan proyek pembangunan LRTÂ dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Perdebatan itu hanya sebatas diskusi untuk mencari solusi.
"Logikanya siapa yang mau kasih kredit Rp 7 triliun dengan cuma punya modal Rp 1,5 triliun, bank saja maunya 30 persen. Ini yang mau kita debat besok dengan Menteri Keuangan," ujar Ahok.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan dua peraturan presiden (perpres) terkait transportasi massal, yaitu tentang kereta api ringan atau biasa disebut Light Rail Transit (LRT) dan kereta api cepat Jakarta-Bandung.
"Akan ada 2 perpres, yang kita sebut dengan kereta api ringan atau light rail transit/LRT dan high speed train Jakarta-Bandung," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Ia menyebutkan, perpres tersebut disiapkan karena Presiden Jokowi seperti yang disampaikan dalam Nota Keuangan RAPBN 2016 betul-betul memfokuskan mempercepat pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur kata Pramono, bukan hanya di Jawa tapi juga di luar Jawa. LRT nantinya tidak hanya dibangun di Jakarta tapi juga di 8 kota lainnya.
Pembangunan awal di Jakarta, menurut Pramono akan menjadi percontohan bagi pembangunan di daerah-daerah lainnya di waktu mendatang. (Ahmad R/Ahm)