Pertalite Masuk Sumatera Selatan di Akhir 2015

Pertamina optimistis bisa menggaet 10 persen pengguna Premium untuk beralih ke Pertalite.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Sep 2015, 09:51 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2015, 09:51 WIB
20150723-Persiapan Peluncuran Pertalite-Jakarta-Ahmad Bambang
PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dengan kadar kandungan Reaserch Octane Number (RON) 90 pada Jumat (24/7), Jakarta, Kamis (23/7/2015). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Palembang - Pertalite, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru dengan kadar RON 90 milik PT Pertamina (Persero), akan diperkenalkan ke luar Jawa pada akhir 2015. Salah satu wilayah yang ditargetkan bakal disambangi oleh Pertalite adalah Sumatera.

External Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Alicia Irzanova menjelaskan, ada tiga kota di Sumatera Bagian Selatan yang akan dipasok BBM jenis Pertalite pada akhir 2015 ini.

"Ada tiga kota, Palembang, Lampung dan Jambi. Akhir tahun ini akan diperkenalkan. Melihat dari survei pengguna Pertalite di pulau Jawa, 10 persen pengguna BBM Premium beralih ke BBM Pertalite. Kami berharap dengan hadirnya Pertalite, akan bisa menarik minat pengguna Premium di Sumbagsel," katanya kepada Liputan6.com ditulis Minggu, 6 September 2015.

Salah satu bentuk optimisme Pertamina terhadap daya jual Pertalite di Sumatera yaitu range RON Pertalite di angka 90 dan lebih tinggi dari Premium yang hanya di angka RON 88. Pertalite mengandung zat adittive detergency yang berfungsi membersihkan ruang mesin dan zat ini tidak ada di BBM Premium.

Lalu, untuk tipe Low Cost Green Car, penggunaan BBM Pertalite lebih menambah 1 Kilometer (km) dibandingkan penggunaan Premium. Selain itu, jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun di atas 2000, memang dianjurkan menggunakan BBM dengan RON minimal 90.

Kisaran harga Pertalite sendiri berada di atas Premium Rp 7.400, namun di bawah Pertamax Rp 10.000.

"Konsumsi BBM Premium di Sumsel sebanyak 2.200 Kilo Liter (KL) per hari. Kemungkinan akan berkurang dan beralih ke Pertalite. Sebanyak mungkin pelanggan membutuhkan Pertalite, akan kita sediakan," lanjutnya.

Target 2016

Pertamina menargetkan penjualan Pertalite mencapai 2,1 juta kiloliter (Kl) pada tahun depan. Target tersebut berasal dari konsumen Premium yang berpindah ke Pertalite. Diperkirakan konsumsi Premium menurun dari 30 juta Kl menjadi sekitar 27 juta Kl. 

"Premium Perkiraan kurang dari 30 juta kl menjadi 27 juta Kl," tutur Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta.

Bambang menambahkan, penjualan Pertalite sejak diluncurkan hingga pekan lalu mencapai 13.984 Kl, atau total rata-rata per hari di atas 4 Kl. Kehadiran Pertalite telah merebut 12 persen pasar Premium.

"Porsi Premium dari penjualan BBM Pertamina 84 persen jadi turun 11-12 persen, komposisi premium terhadap gasoline sekarang 68-69 persen. Pertalite naik 13 persen," pungkasnya.

Menurut Vice Presidetn Fuel Ritel Pertamina, Muhammad Iskandar, kehadiran Pertalite hanya memberikan sedikit dampak pada penjualan Pertamax. Pada setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual Pertalite, pengurangan penjualan Pertamax hanya 2 persen.

"Masih sama penjualan Pertamax 8.000 Kl per hari. Turunnya hanya 2 persen dari SPBU yang ada Pertalilte," pungkasnya. (Nefri Inge/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya