Harga Emas Naik Gara-gara Dolar Tersungkur

Namun harga emas tetap masih berada di dekat level terendah dalam tiga minggu karena ketidakpastiaan atas kenaikan tingkat bunga AS.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 09 Sep 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 07:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB) ditopang melemahnya indeks dolar Amerika Serikat (AS). Namun harga emas tetap masih berada di dekat level terendah dalam tiga minggu karena ketidakpastiaan atas kenaikan tingkat bunga AS.

Dilansir dari Reuters, Rabu (9/9/2015), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$ 1.121,1 per ounce. Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun US$ 40 sen menjadi US$ 1.121 per ounce.

Harga spot tersungkur di posisi terendah sejak pertengahan Agustus pada hari Senin di level US$ 1.116,2 per ounce, setelah data payrolls AS yang dirilis Jumat gagal untuk memberikan kejelasan tentang mengenai waktu kenaikan suku bunga pertama The Fed dalam hampir satu dekade.

Pasar saham di seluruh dunia menguat di tengah harapan langkah-langkah stimulus lebih di China dan data perdagangan Jerman yang kuat. Sementara harga tembaga dan perak naik setelah Glencore mengumumkan rencana untuk menutup tambang tembaga yang merugi.

Dolar AS turun sebanyak 0,5 persen. "Ini hanya optimisme pelaku pasar sebagai akibat dari Cina mengambil beberapa tindakan di pasar," kata Phillip Streible, broker komoditas senior untuk RJO Futures di Chicago.

Emas telah gagal untuk menarik minat investor yang kuat sebagai safe haven meskipun kelemahan baru-baru di saham karena kekhawatiran atas perekonomian China, menunjukkan bahwa logam sedang berjuang untuk menemukan arah luar kebijakan moneter AS.

Harga perak naik 1,2 persen menjadi US$ 14,73 per ounce, sementara harga platinum naik 1,7 persen menjadi US$ 1.000 per ounce dan paladium naik 1,9 persen ke level US$ 586,25 per ounce. (Ndw/Igw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya