Liputan6.com, Washington D.C - Serial animasi populer "The Simpsons" disebut-sebut kerap memprediksi masa depan secara akurat, mulai dari isu teknologi hingga politik.
Tayangan yang menampilkan karakter Homer, Marge, Bart, Lisa dan Maggie itu kembali menjadi perbincangan publik dalam masa pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.
Advertisement
Baca Juga
Calon presiden Partai Republik Donald Trump dan calon presiden Partai Demokrat Kamala Harris tengah bersaing ketat untuk memperebutkan posisi sebagai presiden ke-47 AS.
Advertisement
Dalam episode ke-2000, serial itu menggambarkan Lisa sebagai presiden, yang menjabat setelah pemerintahan Trump.
"Seperti yang Anda ketahui, kita mewarisi krisis anggaran yang cukup besar dari Presiden Trump," kata Lisa dalam adegan yang berlatar di Ruang Oval, seperti dilansir Economic Times, Rabu (6/11/2024).
The simpsons predicted Kamala wins this time 🧐🧐 pic.twitter.com/iBHqp57lE7
— Darrel (@Darrel97_) November 4, 2024
Pernyataan itu menarik perhatian ketika Trump terpilih sebagai presiden ke-45 AS, dan krisis anggaran menjadi isu utama dalam pemerintahannya.
Selain itu, ketika Harris terpilih menjadi wakil presiden wanita pertama, episode itu kembali menjadi sorotan karena pakaian yang dikenakan Lisa. Ia terlihat mengenakan setelan berwarna ungu dengan kalung mutiara, yang sangat mirip dengan penampilan Harris.
Hal ini memicu diskusi tentang apakah "The Simpsons" tengah meramal kenaikan Harris ke jabatan tertinggi.
Kembali Jadi Sorotan Usai Biden Dukung Harris
Episode itu juga menjadi perhatian lagi setelah Presiden Joe Biden untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon Demokrat dalam pilpres AS 2024.
Dalam pengumumannya, Biden berkata, "Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dukungan saya bagi Kamala untuk menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat — saatnya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan ini."
Sebagai tanggapan, Harris menyuarakan komitmennya dengan mengatakan, "Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat—dan menyatukan bangsa kita—untuk mengalahkan Donald Trump dan agenda ekstremnya Project 2025. Kita memiliki 107 hari hingga Hari Pemilihan. Bersama-sama, kita akan berjuang. Dan bersama-sama, kita akan menang."
Advertisement