Kisah Karomah Gus Miek saat Motor Kehabisan Bensin, Ubah Teh Hangat jadi BBM

Setelah teh dalam plastik siap, Gus Miek memegang bungkusan tersebut dan mengajak Haji Fakih kembali ke motor yang mogok. Tanpa banyak bicara, Gus Miek memberi perintah aneh, "Cepat, masukkan teh hangat itu ke dalam tangki motor." Perintah ini membuat Haji Fakih terkejut dan ragu.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 03:30 WIB
Gus Miek ploso1
KH Hamim Thohari Djazuli, akrab dipanggil Gus Miek

Liputan6.com, Jakarta - Kisah penuh keajaiban dari KH Hamim Thohari Djazuli atau Gus Miek tak pernah kehilangan daya tariknya. Kali ini, peristiwa luar biasa terjadi di tahun 1980-an, tepatnya saat perjalanan Gus Miek seusai menghadiri pengajian di Kabupaten Nganjuk.

Kejadian yang melibatkan Haji Fakih, sang pengantar, menjadi bukti nyata dari karomah Gus Miek.

Dalam perjalanan pulang dari acara tersebut, Haji Fakih mengantar Gus Miek menggunakan sepeda motor. Di tengah malam yang sepi, motor mereka tiba-tiba mogok.

Rupanya, motor kehabisan bensin. Kejadian ini memunculkan rasa khawatir, mengingat malam semakin larut dan tak ada tempat untuk mencari bahan bakar.

Kisah ini diceritakan dalam tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626. Dalam tayangan tersebut, Haji Fakih mengingat betul perasaan paniknya saat motor kehabisan bensin.

Saat itu, Gus Miek hanya menatapnya sambil bertanya, "Kamu itu ikhlas nggak sih nganterin saya?" Pertanyaan ini membuat Haji Fakih terdiam, tak mampu menjawab.

Melihat kebingungan Haji Fakih, Gus Miek akhirnya memberi saran yang tak biasa. "Ya sudah, ayo ke warung saja, di depan ada warung," ujar Gus Miek.

Walaupun malam kian larut, mereka tetap berjalan menuju warung terdekat dengan rasa penasaran. Di warung itu, Gus Miek memesan tiga gelas teh hangat.

Permintaan Gus Miek membuat Haji Fakih heran. "Kok tiga, Gus? Satunya untuk siapa?" tanya Haji Fakih dengan bingung.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Teh Hangat Dimasukkan Tangki Bensin, Ini yang Terjadi

Meminum Teh Hangat
Ilustrasi Teh Hangat Credit: pexels.com/freestocks

Gus Miek hanya tersenyum dan menyuruh Haji Fakih meminum satu gelas teh, sementara satu gelas lainnya dibungkus dalam plastik. Kebingungan Haji Fakih semakin bertambah, tetapi ia tak berani membantah.

Setelah teh dalam plastik siap, Gus Miek memegang bungkusan tersebut dan mengajak Haji Fakih kembali ke motor yang mogok. Tanpa banyak bicara, Gus Miek memberi perintah aneh, "Cepat, masukkan teh hangat itu ke dalam tangki motor." Perintah ini membuat Haji Fakih terkejut dan ragu.

Dalam hati, Haji Fakih berpikir, “Waduh, bisa protol mesin motornya kalau diisi teh hangat.” Namun, rasa hormat kepada Gus Miek membuatnya tak punya pilihan lain. Dengan terpaksa, teh hangat itu pun dimasukkan ke tangki motor. Perasaan campur aduk antara khawatir dan tak percaya menyelimuti Haji Fakih saat itu.

Setelah teh hangat masuk ke tangki, Gus Miek meminta Haji Fakih untuk segera menyalakan mesin. Dengan rasa takut kalau-kalau motornya rusak, Haji Fakih memutar kunci starter. Keajaiban pun terjadi. Motor yang sebelumnya mati total, tiba-tiba hidup kembali seolah-olah baru diisi bensin.

Haji Fakih hanya bisa melongo menyaksikan motor itu kembali berjalan seperti biasa. Rasa syukur bercampur takjub menyelimuti dirinya. Gus Miek lalu berkata, "Jangan dimatikan mesinnya, langsung pulang saja. Nanti keburu habis bensinnya." Nasihat itu langsung dipatuhi tanpa pertanyaan.

Sepanjang perjalanan, Haji Fakih merasa seperti berada dalam mimpi. Motor yang berjalan berkat teh hangat itu menjadi bukti betapa luar biasanya karomah yang dimiliki Gus Miek. Kejadian ini pun menjadi buah bibir di kalangan santri dan masyarakat sekitar.

Apa Hikmah Kejadian Ini?

Karet tangki bensin motor (Federal Oil)
Ilustrasi tangki bensin motor (Federal Oil)

Pengalaman tersebut mengajarkan banyak hal kepada Haji Fakih. Ia sadar bahwa keikhlasan dan keyakinan dapat membawa seseorang pada keajaiban yang tak terduga. Kejadian ini memperkuat imannya kepada Allah SWT dan karomah para wali.

Cerita ini tidak hanya menjadi pengingat tentang kekuatan spiritual Gus Miek, tetapi juga tentang makna mendalam dari keikhlasan dalam menjalani tugas dan perintah seorang ulama besar. Gus Miek, dengan caranya yang penuh hikmah, mampu membuat orang di sekitarnya menyadari kekuasaan Allah yang Maha Luar Biasa.

Kisah keajaiban ini terus diceritakan dari mulut ke mulut. Banyak yang merasa terinspirasi dan semakin yakin bahwa orang-orang saleh yang dekat dengan Allah SWT dapat memiliki karomah yang menakjubkan. Gus Miek, yang dikenal dengan kehidupan spiritualnya yang unik, menjadi panutan bagi banyak orang.

Keberadaan karomah semacam ini memang sulit dijelaskan dengan logika. Namun, bagi mereka yang percaya, peristiwa seperti ini menambah keyakinan bahwa dunia ini penuh dengan rahasia Ilahi yang tak terjangkau akal manusia. Gus Miek menjadi salah satu bukti nyata bahwa keajaiban bisa terjadi kapan saja.

Cerita tentang teh hangat yang mengubah menjadi "bensin" memperkuat reputasi Gus Miek sebagai sosok yang memiliki kedekatan luar biasa dengan Allah SWT. Keajaiban ini bukan hanya tentang kisah lucu atau mengherankan, tetapi juga menyimpan pesan spiritual yang dalam.

Pengalaman ini membuat Haji Fakih semakin yakin bahwa tugasnya sebagai pengantar bukanlah sesuatu yang sepele. Ada hikmah besar di balik setiap pertemuan dan perjalanan bersama seorang wali seperti Gus Miek. Kisah ini menjadi pelajaran tentang bagaimana kita harus berserah diri dan ikhlas dalam menghadapi setiap tantangan.

Karomah Gus Miek menjadi bukti bahwa keyakinan dan keikhlasan dapat menghadirkan hal-hal yang tak terduga. Peristiwa ini juga menunjukkan betapa pentingnya mempercayai kebesaran Allah SWT dalam segala hal. Gus Miek, dengan segala karomahnya, terus dikenang sebagai sosok yang penuh dengan kebijaksanaan dan keajaiban.

Hingga kini, cerita tentang Gus Miek dan teh hangat yang menjadi bensin tetap menjadi inspirasi. Masyarakat yang mendengar kisah ini diajak untuk merenung dan memahami bahwa keajaiban dari Allah SWT bisa hadir dalam bentuk yang sederhana, namun penuh makna.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya