28,5 Juta Orang Tipu PLN Biar Dapat Listrik Subsidi

Jumlah kepala keluarga miskin di Indonesia yaitu 15,5 juta, tapi pengguna listrik subsidi ada 44 juta KK.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Sep 2015, 10:19 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 10:19 WIB
Ilustrasi tarif Listrik Naik
Ilustrasi tarif Listrik Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) temukan indikasi masyarakat mampu masih memanfaatkan listrik bersubsidi dengan memasang listrik golongan rendah yang diperuntukkan masyarakat miskin.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, saat ini ada ketidaktepatan penggunaan listrik bersubsidi dengan daya 450 dan 900 voltampere (VA). Berdasarkan data pemerintah, saat ini hanya ada 15,5 juta kepala keluarga miskin, tetapi pengguna listrik subsidi ada 44 juta kepala keluarga (KK).

"Nah memang kan faktanya sekarang ini ada ketidaktepatan pemberian subsidi. Kalau kita bicara masyarakat miskin 15,5 juta, pra miskin 24-25 juta KK. PLN memberikan kepada 44 juta KK," kata Sofyan di Jakarta, seperti ditulis Rabu (9/9/2015).

Menurut Sofyan, hal tersebut terjadi karena masyarakat mampu tersebut membohongi PLN dengan memasang listrik golongan rendah agar mendapat subsidi sehingga biaya listriknya murah.

"Kenapa ini bisa terjadi, karena masih ada masyarakat mampu yang membohongi PLN. Mereka mampu tapi sengaja menikmati subsidi sampai 60 persen dari negara," paparnya.

Karena itu Sofyan mengimbau bagi masyarakat mampu yang masih menggunakan listrik tegangan rendah yang masih disubsidi untuk beralih ke daya yang tak disubsidi.

"Ini tidak layak, tidak baik. Tolong disampaikan kepada masyarakat, yang sudah  punya kemampuan, kendaraan, mobil dan sebagainya, pasang AC tapi pakai listrik subsidi ya tidak bagus," pungkasnya. (Pew/Ndw)


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya