Liputan6.com, Jakarta - Kerjasama ekonomi Indonesia dan Australia dalam bidang pangan akan terus ditingkatkan. Hal ini merupakan salah satu poin penting dalam hasil pembicaraan antara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, dengan Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Barnaby Joyce, saat berkunjung ke BKPM, hari ini.
Dalam pertemuan tersebut, Franky menyatakan beberapa hal yang menjadi perhatian pemerintah terkait dengan pasokan sapi, gula dan jagung. Pemerintah mencanangkan program swasembada sapi dengan Australia sebagai salah satu negara utama pemasok ternak sapi hidup dan daging sapi ke Indonesia.
Franky menambahkan, khusus untuk pengembangan swasembada sapi, Indonesia dan Australia sudah memiliki program kemitraan Indonesia-Australia Partnership in Food Security on Red Meat and Cattle Sector (cattle partnership).
Advertisement
"Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang dilakukan di Australia pada bulan Agustus yang lalu yang menghasilkan kesepakatan mendukung program kemitraan dalam hal program pembiakan sapi, peningkatan kapasitas SDM Indonesia untuk peternakan sapi dan pertukaran pengetahuan,” ujar Franky, Rabu (7/10/2015).
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Barnaby menyampaikan, pihaknya siap membantu Indonesia dalam mewujudkan program swasembada sapi tersebut. Dalam hal ini, Australia dapat berperan dalam bidang riset genetik dan pengembangan breeding.
"Asalkan diberikan waktu yang cukup, maka kami siap mendukung program pemerintah Indonesia," tegas dia.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Himawan Hariyoga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia merencanakan untuk mengalokasikan lahan seluas 1 juta hektar untuk pengembangan peternakan sapi di Indonesia. “Dari hitungan pakar di pihak kami, untuk mendukung program swasembada sapi dibutuhkan sapi indukan sebanyak 450 ribu ekor,” kata Himawan.
Selain dukungan pengembangan swasembada sapi, dalam pertemuan tersebut Franky juga menyinggung tindak lanjut minat investasi dari sepuluh investor Australia yang sudah melakukan pertemuan one-on-one dengan pihak BKPM saat kegiatan pemasaran investasi di Australia, Agustus lalu.
Menurut Franky, pihak Australia menjelaskan investor tersebut diharapkan dapat dipertemukan dengan mitra potensial dari Indonesia. BKPM akan memfasilitasi pertemuan tersebut saat kunjungan lanjutan Kepala BKPM ke Australia, November mendatang.
Selain itu, Menteri Perdagangan dan Investasi Australia, Andrew Robb juga akan memimpin delegasi 250 pengusaha Australia untuk berkunjung ke Indonesia pada tanggal 17-21 November 2015. Sebagaimana diketahui saat kegiatan marketing investasi di Australia, Agustus yang lalu, BKPM menerima komitmen investasi senilai US$ 652 juta dari sepuluh perusahaan yang bergerak di sektor industri galangan kapal, industri kimia, sektor migas dan fasilitas kepelabuhanan. (Yas/Zul)