China Harap Mata Uangnya Masuk Aset Cadangan Internasional

Wakil Gubernur Bank Sentral China, Yi Gang mengatakan, China telah lakukan reformasi di sektor keuangan untuk dukung mata uangnya masuk SDR.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Okt 2015, 09:15 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2015, 09:15 WIB
20150813-Mata Uang Yuan-Jakarta
Petugas menghitung uang pecahan 100 Yuan, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Biang kerok keterpurukan kurs rupiah dan sejumlah mata uang negara lain adalah kebijakan China yang sengaja melemahkan (devaluasi) mata uang Yuan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Beijing - China akan terus mendorong reformasi di sektor keuangan. Salah satunya memasukkan mata uang Renminbi dalam special drawing rights (SDR) atau aset cadangan internasional untuk memperkuat cadangan devisa negara anggota IMF pada akhir tahun 2015. 

Yi Gang, Wakil Gubernur Bank Sentral China atau People's Bank of China menyampaikan hal tersebut dalam acara tahunan IMF yang diadakan di Lima, Peru seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (11/10/2015).

IMF pun diharapkan dapat memasukkan Renminbi ke SDR sebelum akhir tahun 2015. Yi menuturkan, China telah membuka pasar obligasi antar bank pasar valuta asing untuk lembaga keuangan luar negeri.

Selain itu, pihaknya juga telah mempromosikan transparansi data.Ia menambahkan, bank sentral baru-baru ini juga telah membebaskan nilai tukar Renminbi melalui perubahan mekanisme untuk membuat nilai tukar lebih fleksibel. "Kami akan melanjutkan kebijakan moneter yang stabil," kata Yi.

Sejumlah ekonom melihat masuknya Renminbi juga sebagai langkah besar untuk membuat mata uang itu dapat diterima secara global. Sebelumnya Kepala Ekonom UBS, Wang Tao dalam risetnya menyebutkan kalau Renminbi akan dapat dimasukkan dalam SDR meski untuk alasan teknis.

SDR adalah aset cadangan internasional yang dimanfaatkan untuk memperkuat cadangan devisa negara anggota Dana Moneter Internasional (IMF). Besaran SDR itu dihitung dengan empat mata uang internasional utama  yaitu euro, yen, poundsterling dan dolar Amerika Serikat (AS).

Setiap lima tahun IMF akan mengulas mata uang dalam SDR, dan membuka kesempatan untuk masuknya mata uang tambahan. China jadi salah satu negara yang ingin mata uangnya masuk SDR. Hal penting bagi IMF untuk memutuskan Renminbi dapat digunakan secara global adalah bebas digunakan. Ini jadi salah satu kriteria penting.

Menurut IMF, laporan volume perdagangan China memenuhi syarat untuk memasukkan Renminbi sebagai SDR. Meskipun demikian mata uang China tidak bebas digunakan seperti Dolar AS atau Yen Jepang.Pemerintah China pun diketahui memang tertarik untuk memasukkan mata uangnya dalam SDR. Anggota dewan eksekutif IMF kemungkinan besar memutuskan masalah tersebut pada akhir tahun ini. (Ahm/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya