Liputan6.com, Jakarta - Setahun Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memimpin, ada beberapa pencapaian dan catatan atas kinerja pemerintahan. Koordinasi antar Kementerian dan Lembaga yang kurang matang menjadi poin penting sehingga dapat melemahkan konsep apik program Jokowi-JK.
Pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Latif Adam mengungkapkan, sejak Jokowi memegang tampuk kepemimpinan sebagai Presiden RI, berbagai permasalahan datang bertubi-tubi yang semakin memberi tantangan bagi pemerintahan Kabinet Kerja. Hal ini tentu menghambat perjalanan ekonomi Indonesia sesuai ekspektasi pemerintah.
"Contohnya saja, fluktuasi atau volatilitas nilai tukar rupiah serta penurunan harga komoditas maupun anjloknya permintaan ekspor. Masalah-masalah ini sulit dikontrol dan membuat pemerintahan Jokowi tidak bisa tancap gas untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia secara cepat," papar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Latif menyoroti, keberhasilan pemerintah dalam membangun fundamental ekonomi Indonesia secara konsep. Upaya itu, antara lain, menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan subsidi tetap bagi Solar, memperkuat struktur ekspor dan konsisten melarang ekspor bahan mineral mentah meskipun kebijakan tersebut belum berjalan mulus.
"Pak Jokowi juga mengubah paradigma yang sangat fundamental menjanjikan daerah pinggiran atau desa sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi melalui dana desa dan lainnya. Lalu membangun poros maritim dengan 24 pelabuhan. Itu satu hal yang bisa diapresiasi," jelasnya.
Lebih jauh kata dia, dalam jangka pendek, pemerintah Jokowi pun bergerak cepat untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah dengan beberapa cara. Yakni, menambah pemasukkan dolar AS di dalam negeri dengan mempromosikan sektor pariwisata.
Kebijakan yang diambil, membebaskan visa, mempermudah dan menyederhanakan izin investasi asing, mengharuskan penerimaan ekspor masuk ke dalam negeri, mempermudah ekspatriat memiliki rekening di dalam negeri dan sebagainya.
"Itu semua sudah dilakukan, tapi yang jadi masalah, bagaimana kebijakan itu bisa terkoordinasi dengan bagus. Misalnya antar Kementerian dan Lembaga, pemerintah dan otoritas moneter. Karena kelemahannya ada di koordinasi yang belum terlaksana dengan baik, sehingga melemahkan konsep-konsep yang bagus itu. Jadi ini pekerjaan rumah bagi pemerintahan Jokowi," pungkas Latif. (Fik/Gdn)
Setahun Jokowi-JK, Fundamental Ekonomi RI Terbangun
Koordinasi antar Kementerian dan Lembaga yang kurang matang menjadi poin penting dalam pemerintahan setahun jokowi-JK.
Diperbarui 19 Okt 2015, 12:31 WIBDiterbitkan 19 Okt 2015, 12:31 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang sebelum memimpin rapat Kabinet di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/9/2015). Rapat membahas krisis ekonomi yang sedang dilanda Indonesia saat ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
10 Prediksi Bill Gates yang Kini Jadi Kenyataan
Sate Lembut, Sate Lilit ala Betawi
Update One UI 7 Hadir ke Galaxy Z Fold6, Flip6 dan Galaxy S24 Series, Ini Perubahannya
Spekulasi Masa Depan Carlo Ancelotti Bergerak Liar, Ini Target Idaman Bos Real Madrid
Natasha Wilona Ulas Plot Sinetron SCTV Ketika Cinta Memanggilmu, Galang Ancam Akan Hilangkan Aska
Deretan Hoaks Seputar Presiden Prabowo Terbaru, Simak Faktanya
Chinese Zodiac News: Everything You Need to Know About This Ancient Tradition
5 Model Dinding Depan Rumah Kombinasi Kayu (Woodplank/Panel)
Terakhir 25 April, Ini Panduan Lengkap Daftar OSN SD 2025 Online di Portal BPTI Kemendikdasmen
VIDEO: Penayangan Peti Jenazah Paus Fransiskus untuk Umum Berlanjut hingga Tengah Malam
Terungkap Hasto Kristiyanto Sempat Ingin Temui Ketua KPU untuk Urus PAW Harun Masiku
Inspirasi Warna Cat Rumah Bagian Luar yang Estetik dan Elegan, Jadi Rekomendasi