Liputan6.com, Jayapura - Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Papua telah memusnahkan uang senilai Rp 1 triliun untuk periode dari awal tahun hingga September 2015 kemarin. Pemusnahan tersebut dilakukan karena uang-uang tersebut sudah tak layak edar.
Kepala BI Kantor Perwakilan Papua, Joko Supratikto menjelaskan, setoran uang tunai dari seluruh perbankan di Papua ke Bank Indonesia sebesar Rp 5 triliun. Sebanyak 20 persen diantaranya atau sekitar Rp 1 triliun merupakan uang tak layak edar.
“Kami telah musnahkan uang tak layak edar itu, lalu kami menggantinya dengan uang baru yang layak edar,” jelasnya kepada wartawan di Jayapura, Senin (19/10/2015).
BI terus berusaha untuk menjangkau masyarakat dengan uang layak edar, salah satu caranya adalah dengan cara menjemput bola dengan cara membuka kas keliling yang telah terjadwal.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Papua juga mengklaim belum mampu melayani seluruh kabupaten yanga da di Papua, karena terbentur dengan infrastruktur yang ada.
“Baru ada 15 kabupaten dan kota yang terjangkau dengan kas keliling yang kami lalukan, dari sebanyak 29 kabupaten dan kota yang tersebar di Provinsi Papua,” ungkapnya.
Tetapi tahun depan, Bank Indonesia akan menjangkau kabupaten yang belum terlayani kas keliling, supaya uang yang beredar di masyarakat jumlahnya lebih banyak. “Kami menghimbau warga di Papua untuk menjaga kualitas uang agar tak lusuh,” pungkas Joko. (Katharina Janur/Gdn)
BI Papua Musnahkan Uang Tak Layak Edar Senilai Rp 1 Triliun
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Papua juga mengklaim belum mampu melayani seluruh kabupaten yanga da di Papua.
Diperbarui 19 Okt 2015, 16:22 WIBDiterbitkan 19 Okt 2015, 16:22 WIB
Bank Indonesia (BI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) mempersiapkan penukaran uang menjelang Lebaran untuk karyawan di Gedung SCTV Tower, Jakarta, Rabu (8/7/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prajurit Aktif Rangkap Jabatan Sipil Harus Pensiun Dini atau Mundur, Siapa Bakal Terdampak?
Kadar Emas Paling Ideal Ternyata Bukan 24 Karat, Berapa?
Guru Cabuli 8 Siswa di Sikka Ternyata Berstatus ASN P3K, Apa Sanksinya?
Barcelona Krisis Keuangan, Chelsea Berani Tawar Gavi
8 Resep Sambal Khas Nusantara: Pedas, Nikmat, dan Mudah Dibuat
6 Fakta Menarik Masjid Sunan Giri Gresik yang Dikelilingi 300 Makam
Hubble Ungkap Masa Depan dan Masa Lalu Galaksi Andromeda
Potret Keindahan Bulan Sabit Sejajar dengan Kubah Hijau Masjid Nabawi, Bikin Takjub
Aulia Rahman Basri Resmi Maju PSU Pilkada Kukar, Gantikan Edi Damansyah
Detik-Detik Puluhan Napi Lapas Kutacane Kabur, Dipicu soal 'Bilik Asmara'
Bolehkah Berdoa saat Sujud Pakai Bahasa Indonesia? Ini Kata UAS dan Syafiq Riza Basalamah
Tidak Terima Diklakson Pemotor, Pengemudi Aphard di Cilincing Banting Korban hingga Memar